Panglima TNI Kirim 260 Satgas Kesehatan ke Asmat

Kamis, 25 Januari 2018 - 18:54 WIB
Panglima TNI Kirim 260 Satgas Kesehatan ke Asmat
Panglima TNI Kirim 260 Satgas Kesehatan ke Asmat
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberangkatkan Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI untuk membantu penanganan kasus gizi buruk yang dialami masyarakat di Asmat, Papua.

"Satgas ini untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita bukan hanya di Asmat tapi ada wilayah-wilayah yang kita anggap menjadi endemik dan akan berdampak kepada kejadian luar biasa (KLB)," ujar Hadi saat upacara pemberangkatan Satgas Kesehatan TNI ke Timika, Papua, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/01/2018).

Hadi menyebutkan, sebanyak 260 personel dan tim medis diberangkatkan ke daerah tersebut dengan menggunakan tiga pesawat didukung oleh helikopter sebagai alat transportasi medis.

Satgas ini akan bertugas selama sembilan bulan atau 270 hari. Sehingga bisa melayani seluruh wilayah yang dianggap rawan penyakit serupa seperti yang terjadi di Asmat

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini mengaku, Kepala Pusat Kesehatan TNI telah melaporkan pemetakan wilayah yang harus segera didatangi oleh tim kesehatan TNI.

"Sesuai apa yang sudah dipetakan oleh Pangdam itu ada tujuh titik daerah pegunungan, dokternya ada 53 sebelumnya ada dan hari ini sudah tersebar," ucapnya.

Berdasarkan hasil survei dan laporan wilayah Tolikara juga merupakan salah satu wilayah yang cukup rawan.

"Yang kita pikirkan adalah pertama bagaimana kita menyelamatkan saudara-saudara kita di sana. Kita kirim adalah bahan makanan kemudian vitamin, vaksin, susu kemudian pakaian dan itu pun selalu kita kirimkan dari Surabaya dari TNI AL," katanya

Mantan Irjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) ini mengaku akan merencanakan kunjungan langsung ke Asmat dan titik-titik yang dianggap rawan penyakit.

"Sehingga saya bisa mengetahui secara langsung dengan dan saya bisa bertindak apa yang perlu dilakukan," katanya.

Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen Ben Yura Rimba mengatakan, tugas Satgas Kesehatan TNI yang diberangkatkan adalah untuk membantu kejadian luar biasa di Asmat. "Tugas kita bukan itu saja tapi membantu Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Sosial (Mensos) atas perintah Presiden untuk masuk seluruh kabupaten di Papua operasi ini akan berlangsung sepanjang tahun bisa setahun, dua dan tiga tahun," katanya.

Dia mengakui, kesulitan paling besar di Papua bukan mendapatkan barang untuk perbaikan gizi tapi pengangkutannya, "Sebab dari Agas ke pos perlu 3 jam, delapan jam. Jadi untuk sampai ke sana harus pakai speed Boat karena tidak ada helipad karena rawa-rawa," ucapnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3059 seconds (0.1#10.140)