Tahun Disrupsi

Rabu, 03 Januari 2018 - 03:21 WIB
Tahun Disrupsi
Tahun Disrupsi
A A A
Memasuki 2018 masih banyak dunia usaha menghadapi kecemasan karena ada tantangan baru. Banyak hal yang sulit diprediksi seperti biasa seperti periode-periode sebelumnya. Rheinald Kasali mengatakan saat ini tengah terjadi suatu disruption atau disrupsi. Apa itu disrupsi? Dalam kamus besar bahasa Indonesia, disrupsi didefinisikan hal tercabut dari akarnya. Jika diartikan dalam kehidupan sehari-hari, disrupsi adalah sedang terjadi perubahan yang fundamental atau mendasar. Satu di antara yang membuat terjadi perubahan yang mendasar adalah evolusi teknologi yang menyasar sebuah celah kehidupan manusia. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha

Sebagian pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun, banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Jika ada perubahan yang mendasar dalam pola kehidupan termasuk ekonomi, harus dihadapi pula dengan perubahan yang mendasar dalam organisasi kita, apalagi organisasi yang merasa nyaman dengan kondisi saat ini. Tentu membongkar kenyamanan (sebagai awal sebuah perubahan) adalah pekerjaan awal yang membosankan karena mungkin organisasi tersebut sudah telanjur meresa nyaman. Dan, bagi perusahaan yang selalu melakukan perubahan harus melakukan usaha ekstra lagi. Jika sebelumnya hanya melakukan perubahan pada ihwal kecil, saat ini mungkin dibutuhkan perubahan mendasar termasuk model bisnis, atau bahkan berani melakukan migrasi bisnis.

Rheinald Kasali memberikan tiga hal untuk menghadapi era disrupsi ini. Pertama adalah jangan nyaman menjadi ”pemenang”. Organisasi yang merasa sangat nyaman selalu berasumsi bahwa pelanggan mereka sudah sangat loyal. Padahal, ketika terjadi perubahan fundamental saat ini, perlu ditengok ulang lagi apakah terjadi pergeseran segmen konsumen yang bisa jadi berkarakter lain dengan konsumen lama. Kedua adalah jangan takut menganibalisasi produk sendiri. Cara ini sepertinya menjadi cara yang sadis karena harus membunuh produk sendiri dan melahirkan produk baru. Inilah yang dikatakan perubahan mendasar dalam organisasi jika menghadapi era disrupsi. Ketiga adalah membentuk ulang atau menciptakan yang baru. Melakukan inovasi dengan memodifikasi yang sudah ada dalam bentuk lain atau bahkan menciptakan hal baru akan membuat organisasi akan bisa bertahan.

Tiga strategi tersebut akan membuat disrupsi bukan sebagai ancaman, melainkan justru peluang untuk mendapatkan keuntung­an dan mengembangkan organisasi. Selain itu, hal yang paling penting adalah mengubah pola pikir para anggota organisasi bahwa saat ini telah terjadi disrupsi. Memberikan kesadaran tentang ada disrupsi adalah sebuah syarat teori perubahan John P Kotter, yaitu me­ngomunikasi­kan visi dan misi serta melakukan koalisi dengan anggota organisasi. Jika ini telah disampaikan ke semua anggota organisasi, upaya untuk mengubah pola pikir para anggota organisasi akan semakin mudah. Selanjutnya langkah melakukan perubahan akan semakin mudah meski ada syarat-syarat lain.

Namun, jika sebuah organisasi terus menggunakan cara lama dengan seksama, sebenarnya menghadapi era disrupsi ini akan lebih tenang. Tentu setiap tahun atau saat sebuah strategi akan terus disusun sesuai perubahan internal maupun eksternal. Nah, dalam langkah-langkah strategic management akan bisa menjawab perubahan-perubahan yang terjadi, termasuk perubahan yang sangat mendasar. Jika setiap saat organisasi rutin melakukan langkah-langkah ini secara terukur, era disrupsi akan lebih ringan dihadapi. Ada empat elemen yang patut terus diperhatikan, yaitu environmental scanning (internal dan eksternal), strategy formulation, strategy implementation, dan terakhir evaluation and control.

Masing-masing elemen harus dilakukan secara bertahap karena keberhasilan satu elemen secara berurutan akan memengaruhi keberhasilan organisasi. Keberhasilan elemen kedua akan bergantung pada keberhasilan elemen pertama. Begitu juga elemen-elemen lainnya. Empat elemen itu adalah dasar perubahan yang akan menjawab perubahan mendasar saat ini.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6190 seconds (0.1#10.140)