Golkar Diharapkan Tidak Salah Pilih Ketua DPR

JAKARTA - Partai Golkar dituntut untuk memutuskan kadernya menjadi Ketua DPR, setelah Setya Novanto terjerat kasus e-KTP. DPR juga harus bergegas melakukan pelantikan setelah fraksi partai Golkar telah memilih kadernya untuk menjadi ketua DPR.

Peneliti Formappi Lucius Karus menilai semua anggota DPR sesungguhnya berkesempatan sama untuk duduk sebagai Ketua DPR. Pun kader Golkar yang ada di parlemen.

"Oleh karena itu saya kira penting untuk mendorong Golkar agar memilih seorang kader terbaiknya untuk menjadi Ketua DPR. Tak penting aneka pengalaman yang pernah dijabat di parlemen, tetapi harus diprioritaskan kepada kader dengan track record bersih," kata Lucius Karus, Senin (1/1/2018).

Menurut Lucius, kursi ketua DPR tentu sangat strategis untuk mempromosikan DPR yang bermartabat dan bersih dari korupsi karena praktek korupsi yang diduga melibatkan ketua DPR sebelumnya telah mencemarkan parlemen sedemikian rupa hingga menjadi rapuh saat ini.

"Jangan sampai citra DPR dan Golkar kembali terpuruk dan hancur hanya gara-gara salah memilih orang untuk menjadi ketua DPR. DPR yang terpuruk dari sisi integritas dan juga kinerja sesungguhnya butuh figur untuk membangkitkan kembali semangat di waktu yang tersisa sebelum masa bakti mereka usai," ungkapnya.