Wapres Jusuf Kalla Nikmati Akhir Tahun di Pulau Bali

Kamis, 28 Desember 2017 - 11:23 WIB
Wapres Jusuf Kalla Nikmati Akhir Tahun di Pulau Bali
Wapres Jusuf Kalla Nikmati Akhir Tahun di Pulau Bali
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memilih menghabiskan libur pergantian tahun 2017-208 di Pulau Bali. Selain untuk menikmati keindahan Pulau Dewata yang sudah kesohor, keputusan JK ini juga untuk menyampaikan pesan bahwa Bali tak lagi berbahaya bagi wisatawan, meski Gunung Agung masih terus erupsi.

"(Bali) Aman. Indah dan tenang. Bali itu tidak berbahaya, jangan ada (kesan bila) Gunung Agung itu (erupsi), seakan-akan seluruh Bali darurat," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (27/12/2017). JK melanjutkan, kawasan terdampak erupsi hanya sekitar 10 kilometer dari Puncak Gunung Agung. "Yang darurat hanya sekitar 10 kilometer, itu untuk diketahui, bukan Bali secara keseluruhan," lanjutnya.

Mengenai harapan pada 2018, JK mengungkapkan agar kehidupan politik dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan akan lebih baik. "Tentu yang terbaik untuk kehidupan kita, lebih baik, apakah dalam ekonomi, dalam politik. Tahun depan lebih baik daripada hari ini dan juga ada kemajuan pertumbuhan ekonomi lebih baik," ungkapnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menggelar rapat terbatas di Bali, Jumat (22/12/2017) malam untuk menyampaikan pesan yang sama bahwa wisatawan tak perlu khawatir untuk kembali berkunjung ke Bali. Presiden berharap kunjungan wisatawan ke Bali segera pulih akibat dampak letusan Gunung Agung. Menurut Jokowi, tempat tujuan wisata di Bali seharusnya tidak ada masalah lantaran letusan Gunung Agung di Karangasem. Namun, karena pemberitaan yang kurang akurat, diikuti travel advice beberapa negara, dampaknya kunjungan wisatawan ke Bali menurun.

Jokowi meminta Menteri Luar Negeri dan Menteri Pariwisata berkomunikasi dengan negara sahabat untuk meyakinkan bahwa Bali aman. Termasuk memberikan informasi akurat terkait pariwisata Bali dan aktivitas Gunung Agung. Presiden juga meminta Menteri Pariwisata mengajak pelaku pariwisata yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ASITA, dan maskapai untuk memberikan informasi dan promosi.

"Dengan begitu diharapkan pariwisata Bali bisa normal lagi sehingga target bisa sesuai yang sudah dikalkulasi," harap Jokowi. Status tanggap darurat untuk bencana erupsi Gunung Agung tidak lagi diperlukan. "Tapi yang penting pengungsi tetap ditangani baik. Kemudian kalau Gunung Agung dilihat akan erupsi, manajemen evakuasi sudah disiapkan. Keselamatan tetap yang pertama," imbuhnya.

Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, pariwisata Bali telah pulih dari dampak letusan Gunung Agung. "Ini bisa ditunjukkan dari angka kunjungan wisatawan mancanegara yang biasanya rata-rata 15.000, sempat turun 2.000, hari ini sudah mencapai 12.300. Jadi kira-kira sudah 80% dari kondisi normal," katanya. Untuk pemulihan, pemerintah menyiapkan dana Rp100 miliar promosi selama tiga bulan ke depan.

Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan, status awas dan tanggap darurat hanya persoalan terminologi. "Itu kaitannya dengan pengungsi dan logistik. Jadi bukan seluruh Bali dalam keadaan tanggap darurat," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8669 seconds (0.1#10.140)