Jelang Pergantian Tahun, Begini Kondisi Kesehatan Novel Baswedan
A
A
A
JAKARTA - Jelang pergantian tahun, kasus teror fisik terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih belum terungkap.
Penyelidikan telah dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Bahkan, Kapolda Metro Jaya dan tim yang menangani telah datang ke KPK dan memaparkan perkembangan pelaksanaan investigasi
Namun, hingga di ujung Desember 2017 ini, internal KPK terus menunggu perkembangan dari proses pencarian 2 orang yang sketsa wajahnya telah diumumkan.
"Kami harap pelaku ditemukan dan diproses serta peristiwa penyerangan dapat segera diungkap agar teror, ancaman, dan serangan terhadap pihak yang memberantas korupsi tidak terjadi lagi ke depan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (27/12/2017).
Febri mengatakan, setelah melewati 257 hari atau lebih dari 8 bulan, saat ini Novel masih berada di Singapura dan harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri.
Pada 11 April 2017 lalu, Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95% bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras.
Untuk memperbaiki hal tersebut telah dilakukan dua kali operasi. Operasi pertama untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Karena pertumbuhan belum maksimal, dilakukan operasi kedua.
Pertumbuhan di bagian putih saat ini belum maksimal. Padahal bagian ini berfungsi memasok "makanan" pada bagian hitam mata. Dan operasi bagian hitam mata baru dapat dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal.
"Diperkirakan masih butug waktu 1 sampai 2 bulan lagi sebelum operasi bagian hitam. Sehingga kemungkinan tahun depan Novel masih terpisah dengan keluarga dan koleganya karena belum dapat kembali ke Indonesia," ucap Febri.
Penyelidikan telah dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Bahkan, Kapolda Metro Jaya dan tim yang menangani telah datang ke KPK dan memaparkan perkembangan pelaksanaan investigasi
Namun, hingga di ujung Desember 2017 ini, internal KPK terus menunggu perkembangan dari proses pencarian 2 orang yang sketsa wajahnya telah diumumkan.
"Kami harap pelaku ditemukan dan diproses serta peristiwa penyerangan dapat segera diungkap agar teror, ancaman, dan serangan terhadap pihak yang memberantas korupsi tidak terjadi lagi ke depan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui keterangan tertulis, Rabu (27/12/2017).
Febri mengatakan, setelah melewati 257 hari atau lebih dari 8 bulan, saat ini Novel masih berada di Singapura dan harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri.
Pada 11 April 2017 lalu, Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95% bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras.
Untuk memperbaiki hal tersebut telah dilakukan dua kali operasi. Operasi pertama untuk memasang jaringan gusi yang akan menutupi bagian putih mata. Karena pertumbuhan belum maksimal, dilakukan operasi kedua.
Pertumbuhan di bagian putih saat ini belum maksimal. Padahal bagian ini berfungsi memasok "makanan" pada bagian hitam mata. Dan operasi bagian hitam mata baru dapat dilakukan setelah pertumbuhan bagian putih mata kiri maksimal.
"Diperkirakan masih butug waktu 1 sampai 2 bulan lagi sebelum operasi bagian hitam. Sehingga kemungkinan tahun depan Novel masih terpisah dengan keluarga dan koleganya karena belum dapat kembali ke Indonesia," ucap Febri.
(pur)