Tiga Heli Apache Tiba di Lanumad A Yani Semarang
A
A
A
SEMARANG - Tiga unit helikopter canggih jenis Apache telah tiba di Lanumad Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Ketiga heli tempur buatan Amerika tersebut mendarat di Lanumad pada Senin (18/12/2017) dengan diangkut pesawat US Air Force jenis C17 Globemaster.
"Benar Mas, tiga unit Apache landing kemarin. Ketiganya diangkut pesawat jenis C17 Globemaster," ungkap Dankima, Kapten Cpn Kerma Watulaga saat dihubungi SINDOnews, Selasa (19/12/2017) pagi.
"Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Komandan Pusdik Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad)," katanya.
Seperti diketahui, Penerbad direncanakan menerima sebanyak delapan Helikopter Apache yang akan memperkuat armada tempur Penerbad. Dari jumlah tersebut, tiga unit heli telah tiba kemarin. Sedangkan lima unit heli direncanakan datang pada tahun depan.
Pengguna helikopter ini nantinya paling banyak ada di TNI Angkatan Darat. Selain sebagai heli tempur, juga akan difungsikan sebagai sarana angkut personel dan patroli. Keberadaan Heli Apache ini akan menggantikan helikopter yang telah memasuki grounded atau pensiun, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Benar Mas, tiga unit Apache landing kemarin. Ketiganya diangkut pesawat jenis C17 Globemaster," ungkap Dankima, Kapten Cpn Kerma Watulaga saat dihubungi SINDOnews, Selasa (19/12/2017) pagi.
"Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Komandan Pusdik Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad)," katanya.
Seperti diketahui, Penerbad direncanakan menerima sebanyak delapan Helikopter Apache yang akan memperkuat armada tempur Penerbad. Dari jumlah tersebut, tiga unit heli telah tiba kemarin. Sedangkan lima unit heli direncanakan datang pada tahun depan.
Pengguna helikopter ini nantinya paling banyak ada di TNI Angkatan Darat. Selain sebagai heli tempur, juga akan difungsikan sebagai sarana angkut personel dan patroli. Keberadaan Heli Apache ini akan menggantikan helikopter yang telah memasuki grounded atau pensiun, sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(wib)