Tiga Poin Utama Kriteria Calon Ketua Umum Golkar
A
A
A
JAKARTA - Munaslub Partai Golkar tinggal menghitung hari, karena Setya Novanto (Setnov) berpotensi tidak bisa melanjutkan jabatan sebagai ketua umum (ketum) Golkar yang telah menjadi tersangka kasus KTP elektronik dan ditahan KPK.
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, wacana munaslub yang makin kencang, akan memunculkan sejumlah figur yang bakal mengisi posisi ketum Golkar.
Pertama kata Adi, calon ketum Golkar harus mampu menghentikan turbulensi politik Golkar yang kian membesar, sekaligus mendongkrak kembali citra Golkar yang terpuruk.
"Sebab itu pemimpin terpilih harus powerfull yang bisa melakukan recovery cepat untuk menghadapi tahun politik," ujar Adi saat dihubungi SINDONEWS, Senin (11/12/2017).
Kedua lanjut dia, calon ketum Golkar harus memiliki rekam jejak bersih seperti tidak pernah dikaitkan dengan anasir kasus korupsi, karena terpuruknya Golkar saat ini diakibatkan kasus e-KTP Setya Novanto.
Menurutnya, hal ini momentum yang pas bagi Golkar memilih pemimpin bersih karena wacana munaslub bertepatan dengan semangat antikorupsi dunia.
"Ketiga, ketum baru harus diterima semua faksi di Golkar. Ini harga mati untuk merajut kembali soliditas Golkar yang sempat tercerai berai. Apalagi tahun politik sudah di depan mata," tukasnya.
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, wacana munaslub yang makin kencang, akan memunculkan sejumlah figur yang bakal mengisi posisi ketum Golkar.
Pertama kata Adi, calon ketum Golkar harus mampu menghentikan turbulensi politik Golkar yang kian membesar, sekaligus mendongkrak kembali citra Golkar yang terpuruk.
"Sebab itu pemimpin terpilih harus powerfull yang bisa melakukan recovery cepat untuk menghadapi tahun politik," ujar Adi saat dihubungi SINDONEWS, Senin (11/12/2017).
Kedua lanjut dia, calon ketum Golkar harus memiliki rekam jejak bersih seperti tidak pernah dikaitkan dengan anasir kasus korupsi, karena terpuruknya Golkar saat ini diakibatkan kasus e-KTP Setya Novanto.
Menurutnya, hal ini momentum yang pas bagi Golkar memilih pemimpin bersih karena wacana munaslub bertepatan dengan semangat antikorupsi dunia.
"Ketiga, ketum baru harus diterima semua faksi di Golkar. Ini harga mati untuk merajut kembali soliditas Golkar yang sempat tercerai berai. Apalagi tahun politik sudah di depan mata," tukasnya.
(maf)