Indo Barometer Sebut 67 Persen Publik Puas dengan Kinerja Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei terbarunya. Dalam surveinya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 67.2 persen.
Menurut Direktur eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, masyarakat yang menyatakan kurang puas atau tidak puas sama sekali sebanyak 28.5 persen.
"Tidak tahu atau tidak menjawab 4.3 persen," ujar Qodari dalam rilis surveinya, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).
Qodari menjelaskan, tren tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat sejak survei nasional pada maret 2015-November 2017. Sempat melemah hanya pada september 2015.
Dia mengungkapkan, pada Maret 2015 kepuasan publik sebesar 57.5 persen, September 2015 (46.0%), Oktober 2016 (58.4%), Maret 2017 (66.4%) dan November 2017 (67.2%).
Melalui pertanyaan terbuka, Indo Barometer menemukan alasan publik puas dengan kinerja Jokowi karena meningkatnya pembangunan dengan poin 49.9 persen.
"Adapun alasan publik tidak puas dengan kinerja Jokowi karena dianggap masih banyak pengangguran mendapat poin 12.4 persen," tandasnya.
Qodari mengatakan, survei dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di seluruh provinsi di Indonesia yang meliputi 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 120 responden, dengan margin of error lebih kurang 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden survei adalah WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga negara yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Dia melanjutkan, metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Menurutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden yang menggunakan kuesioner.
Menurut Direktur eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, masyarakat yang menyatakan kurang puas atau tidak puas sama sekali sebanyak 28.5 persen.
"Tidak tahu atau tidak menjawab 4.3 persen," ujar Qodari dalam rilis surveinya, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).
Qodari menjelaskan, tren tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi meningkat sejak survei nasional pada maret 2015-November 2017. Sempat melemah hanya pada september 2015.
Dia mengungkapkan, pada Maret 2015 kepuasan publik sebesar 57.5 persen, September 2015 (46.0%), Oktober 2016 (58.4%), Maret 2017 (66.4%) dan November 2017 (67.2%).
Melalui pertanyaan terbuka, Indo Barometer menemukan alasan publik puas dengan kinerja Jokowi karena meningkatnya pembangunan dengan poin 49.9 persen.
"Adapun alasan publik tidak puas dengan kinerja Jokowi karena dianggap masih banyak pengangguran mendapat poin 12.4 persen," tandasnya.
Qodari mengatakan, survei dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di seluruh provinsi di Indonesia yang meliputi 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 120 responden, dengan margin of error lebih kurang 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden survei adalah WNI yang mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga negara yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Dia melanjutkan, metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Menurutnya, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden yang menggunakan kuesioner.
(maf)