DPR Soroti Jalur Pantura Berlubang dan Minim Perawatan

Jum'at, 01 Desember 2017 - 22:45 WIB
DPR Soroti Jalur Pantura...
DPR Soroti Jalur Pantura Berlubang dan Minim Perawatan
A A A
JAKARTA - DPR komisi V menyoroti kondisi jalan pantai utara yang saat ini berlubang dan minim perawatan. Hal itu diketahui saat Tim Kunjungan Kerja Panja Pengelolaan Transportasi Darat dan Preservasi Jalan Nasional Komisi V meninjau jalan Pantura.

Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Soesiantomo beserta anggota Komisi V lainnya menyisir jalan Pantura dengan menggunakan bus yang berangkat dari Jakarta. Dalam perjalanan, tim menemukan beberapa kondisi jalan yang rusak parah yang harus segera diperbaiki.

Menurutnya, Panja DPR yang dibentuk tanggal 11 Januari 2017 ini akan memberikan rekomendasi strategis bagi kebijakan yang bisa mengintegrasikan seluruh stakeholder terkait transportasi darat.

"Pertemuan ini sangat berpengaruh terhadap pemantapan jalan, khususnya jalan Pantura yang dalam waktu dekat ini akan dilewati oleh banyak pengendara, terutama pengguna kendaraan bermotor roda dua," ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/12/2017).

Dia mengatakan, masih banyak ditemukan jalan yang berlubang dan kurangnya pemeliharaan, ini sangat berbahaya bagi pengguna roda dua dan dapat mengakibatkan kecelakaaan lalu lintas.

"Menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan bahwa adanya dana preservasi yang diambil dari pajak kendaraan bermotor, oleh karena itu saya kira perlu kami diskusikan pula dengan Kementerian Keuangan dalam preservasi ini," ungkapnya.

Begitupun dengan Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti mengatakan bahwa komisi V DPR masih banyak menemukan beberapa kerusakan jalan diantaranya kerusakan ringan, sedang dan berat.

"Telah kami susuri jalan Pantura dengan melihat jalan nasional dan jalan tol untuk melihat kelayakan dan pemeliharaannya, sepanjang jalan kami masih banyak menemukan jalan berlubang dan bergelombang,” ucapnya saat dihubungi.

Dia juga mengatakan, ada beberapa faktor yang meyebabkan terjadinya kerusakan jalan, tapi yang paling utama adalah over loading muatan atau kelebihan beban muatan.

"Over loading muatan ini menjadi penyebab utama jalan berlubang, bayangkan saja per harinya banyak truk dan bus yang melewati jalan pantura ini dan adanya penyedia yang tidak melakukan pemeliharaan jalan dengan baik," jelasnya.

Seharusnya sambungnya, jembatan timbang bisa melakukan fungsinya dengan maksimal, agar bisa mengontrol angkutan-angkutan yang melebihi muatan sehingga zero over loading muatan bisa tercapai dan jalan bisa terpelihara untuk keselamatan pengguna jalan.

"Kontraktor atau penyedia harus bisa melaksanakan pemeliharaan dari apa yang sudah dikerjakan, jika denda dirasa kurang besar dan disepelekan lebih baik ada peninjauan ulang kemudian denda diperbesar karena ini sangat berpengaruh terhadap pengguna jalan," jelasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)