Sultan Berharap Konferensi PPD Hasilkan Rekomendasi yang Bermanfaat
Sultan Berharap Konferensi PPD Hasilkan Rekomendasi yang Bermanfaat
A
A
A
YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengkubuwono X berharap konferensi internasional negara-negara yang tergabung dalam Partner in People and Development (PPD) di Yogyakarta, Selasa (28/11/2017) dan Rabu 29 November 2017 menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Sultan juga mendukung konferensi yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut.
“Para delegasi dapat menikmati suasana Yogya yang indah dan kaya akan budaya sehingga penyelenggaran konferensi berjalan lancar,” kata Sultan, Selasa (28/11/2017).
Sultan mengatakan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang cukup berhasil dalam menjalankan program-program BKKBN. “Sejak 1980-an DIY kerap digunakan sebagai lokasi belajar program-program KKBPK. Pencapaian program KKBPK di Yogyakarta pun relatif lebih baik dari rata-rata nasonal,” ujarnya.
Berdasarkan data, angka kelahiran DIY lebih rendah 2,1% dari angka kelahiran nasional yang sebesar 2,6%. Program Kampung KB Malangrejo, Yogyakarta, merupakan yang terbaik dan dijadikan percontohan untuk daerah lain. Demikian pula program Youth Counseling “Semarak” Yogyakarta berjalan sukses.
“Laju pertumbuhan penduduk 1,04% di bawah nasional yang sebesar 1,49%. Angka kepesertaan KB pun terbilang tinggi dengan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang lebih besar ketimbang jangka pendek,” paparnya.
Konferensi internasional Kerja Sama Negara Selatan Selatan yang fokus untuk pembangunan manusia berkelanjutan tersebut membahas kebijakan dan program untuk direkomendasikan kepada pemerintah negara masing-masing. Konferensi diikuti 26 delegasi dari 26 negara anggota PPD.
“Para delegasi dapat menikmati suasana Yogya yang indah dan kaya akan budaya sehingga penyelenggaran konferensi berjalan lancar,” kata Sultan, Selasa (28/11/2017).
Sultan mengatakan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang cukup berhasil dalam menjalankan program-program BKKBN. “Sejak 1980-an DIY kerap digunakan sebagai lokasi belajar program-program KKBPK. Pencapaian program KKBPK di Yogyakarta pun relatif lebih baik dari rata-rata nasonal,” ujarnya.
Berdasarkan data, angka kelahiran DIY lebih rendah 2,1% dari angka kelahiran nasional yang sebesar 2,6%. Program Kampung KB Malangrejo, Yogyakarta, merupakan yang terbaik dan dijadikan percontohan untuk daerah lain. Demikian pula program Youth Counseling “Semarak” Yogyakarta berjalan sukses.
“Laju pertumbuhan penduduk 1,04% di bawah nasional yang sebesar 1,49%. Angka kepesertaan KB pun terbilang tinggi dengan penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang lebih besar ketimbang jangka pendek,” paparnya.
Konferensi internasional Kerja Sama Negara Selatan Selatan yang fokus untuk pembangunan manusia berkelanjutan tersebut membahas kebijakan dan program untuk direkomendasikan kepada pemerintah negara masing-masing. Konferensi diikuti 26 delegasi dari 26 negara anggota PPD.
(poe)
Explore More