Tangani Bencana, Baguna PDIP Utamakan Gotong Royong
Tangani Bencana, Baguna PDIP Utamakan Gotong Royong
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku bangga dengan semangat dan kekompakan anggota Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.
Rasa bangga itu disampaikan Hasto ketika acara Diklat Baguna PDIP yang diikuti 100 peserta dari perwakilan 14 provinsi, di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu 19 November 2017 malam.
Pelatihan tersebut bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). Acara berlangsung 17-23 November 2017. Materi yang disampaikan Basarnas, yakni medical responder dan water rescue atau pertolongan di dalam air.
Pelatihan dipimpin Direktur Bina Potensi Kolonel Pnb F Indrajaya. Hadir mendampingi Hasto, Wakil Ketua Baguna Max Ruland Boseke dan Sekretaris Baguna PDIP Alvian Feoh
“Baguna menjalankan misi kemanusiaan, dan dalam Baguna hanya ada satu tekad, ketika berada di tengah-tengah rakyat yang sedang kesusahan, terkena bencana maka sikap kita melayani rakyat tanpa membedakan-bedakan apa pun,” kata Hasto.
Menurut Hasto, Baguna PDIP tidak pernah membedakan partai, agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial orang yang hendak ditolong.
Ketika rakyat mengalami bencana, kata dia, Baguna hadir dengan jiwa kemanusiaan berkobar-kobar untuk membantu. “Baguna membumikan semangat gotong royong, yang kuat membantu yang lemah. Hal ini bisa dilakukan kalau kita menghayati bahwa kita sebagai satu bangsa besar senasib sepenanggungan,” tuturnya.
Menurut Hasto, Indonesia berada di jalur cincin ap (ring of fire). Dengan kenyataan itu, Indonesia memiliki potensi dilanda bencana alam, baik bencana basah maupun maupun bencana kering, kerusakan lingkungan, ekologis, banjir, tanah longsor dan sebagainya.
Menurut dia, ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membentuk Baguna, hanya ada satu tekad, yakni bergotong royong dan membumikan cita-cita kemanusiaan untuk saling membantu.
“Baguna harus siap diterjunkan di seluruh wilayah di Indonesia. Apakah saudara-saudar siap?” tanya Hasto.
“Siap,” jawab peserta semangat dan kompak.
Rasa bangga itu disampaikan Hasto ketika acara Diklat Baguna PDIP yang diikuti 100 peserta dari perwakilan 14 provinsi, di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu 19 November 2017 malam.
Pelatihan tersebut bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (Basarnas). Acara berlangsung 17-23 November 2017. Materi yang disampaikan Basarnas, yakni medical responder dan water rescue atau pertolongan di dalam air.
Pelatihan dipimpin Direktur Bina Potensi Kolonel Pnb F Indrajaya. Hadir mendampingi Hasto, Wakil Ketua Baguna Max Ruland Boseke dan Sekretaris Baguna PDIP Alvian Feoh
“Baguna menjalankan misi kemanusiaan, dan dalam Baguna hanya ada satu tekad, ketika berada di tengah-tengah rakyat yang sedang kesusahan, terkena bencana maka sikap kita melayani rakyat tanpa membedakan-bedakan apa pun,” kata Hasto.
Menurut Hasto, Baguna PDIP tidak pernah membedakan partai, agama, suku, jenis kelamin, dan status sosial orang yang hendak ditolong.
Ketika rakyat mengalami bencana, kata dia, Baguna hadir dengan jiwa kemanusiaan berkobar-kobar untuk membantu. “Baguna membumikan semangat gotong royong, yang kuat membantu yang lemah. Hal ini bisa dilakukan kalau kita menghayati bahwa kita sebagai satu bangsa besar senasib sepenanggungan,” tuturnya.
Menurut Hasto, Indonesia berada di jalur cincin ap (ring of fire). Dengan kenyataan itu, Indonesia memiliki potensi dilanda bencana alam, baik bencana basah maupun maupun bencana kering, kerusakan lingkungan, ekologis, banjir, tanah longsor dan sebagainya.
Menurut dia, ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membentuk Baguna, hanya ada satu tekad, yakni bergotong royong dan membumikan cita-cita kemanusiaan untuk saling membantu.
“Baguna harus siap diterjunkan di seluruh wilayah di Indonesia. Apakah saudara-saudar siap?” tanya Hasto.
“Siap,” jawab peserta semangat dan kompak.
(dam)
Explore More