Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Ini Kronologis Kecelakaan Mobil Setya Novanto
Ini Kronologis Kecelakaan Mobil Setya Novanto
A
A
A
JAKARTA - Dalam insiden kecelakaan yang melibatkan Setya Novanto, Ditlantas Polda metro Jaya sudah memeriksa empat saksi. Salah satunya adalah Hilman, wartawan Metro TV yang menjadi supir mobil tersebut.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes pol Halim Pagarra mengatakan, dalam pemeriksaan saksi yang bernama Suwadi dijelaskan kalau dirinya mendengar suara benturan dari lokasinya yang berjarak 30 meter. "Saksi bilang kondisi jln beraspal, cuaca hujan gerimis dan lampu penerangan jalan menyala," katanya.
Sedangkan saksi kedua Akrom mengatakan, kalau kendaraan langsung menikung menabrak pohon dan berhenti ketika menabrak tiang listrik. "Kalau petugas derek yang kita periksa bernama Arafik bilang, dia melihat kerusakan mobil pada bagian kap mesin penyok,roda depan pelek pecah dan rusak, kaca samping kiri bagian tengah pecah.Posisi kendaraan menghadap ke utara dengan ketiga ban diatas trotoar dan ban kiri belakang masih di aspal," ujarnya.
Terkait supir mobil tersebut, pihaknya menjelaskan kalau mobil tersebut disupiri oleh Hilman Matauch. Dalam pemeriksaan, dia mengaku kalau dirinya kurang konsentrasi. "Dia mengaku sedang menerima telpon dan ngobrol dengan SN. Selain itu dia mengaku lelah kurang tidur," tuturnya.
Di dalam mobil tersebut, Hilmam memang tidak sendiri melainkan ada ajudan bernama Reza duduk disebelah kiri samping pengemudi. Sedangkan untuk SN duduk di jok tengah sebelah kiri. "Dari keterangan Hilman, mereka berencana mau ke kantor Stasiun Metro Tv di mana SN akan menjadi nara sumber dalam program Prime Time News.
Di tengah perjalanan disepakati untuk live by phone , kemudian pengemudi bermaksud mencari tempat yang aman. Selesai live by phone, pengemudi merespon pembicaraan SN, dan sambil sesekali menengok kebelakang dan menerima telp dari kantor untuk membawa SN ke studio," tegasnya.
Karena kurang konsentrasi kemudian mobil bergerak ke kanan hingga menabrak trotoar, naik ke atas menabrak pohon dan tiang listrik. "Untuk mengetahui lebih lanjut kami masih lakukan olah TKP," pungkasnya.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes pol Halim Pagarra mengatakan, dalam pemeriksaan saksi yang bernama Suwadi dijelaskan kalau dirinya mendengar suara benturan dari lokasinya yang berjarak 30 meter. "Saksi bilang kondisi jln beraspal, cuaca hujan gerimis dan lampu penerangan jalan menyala," katanya.
Sedangkan saksi kedua Akrom mengatakan, kalau kendaraan langsung menikung menabrak pohon dan berhenti ketika menabrak tiang listrik. "Kalau petugas derek yang kita periksa bernama Arafik bilang, dia melihat kerusakan mobil pada bagian kap mesin penyok,roda depan pelek pecah dan rusak, kaca samping kiri bagian tengah pecah.Posisi kendaraan menghadap ke utara dengan ketiga ban diatas trotoar dan ban kiri belakang masih di aspal," ujarnya.
Terkait supir mobil tersebut, pihaknya menjelaskan kalau mobil tersebut disupiri oleh Hilman Matauch. Dalam pemeriksaan, dia mengaku kalau dirinya kurang konsentrasi. "Dia mengaku sedang menerima telpon dan ngobrol dengan SN. Selain itu dia mengaku lelah kurang tidur," tuturnya.
Di dalam mobil tersebut, Hilmam memang tidak sendiri melainkan ada ajudan bernama Reza duduk disebelah kiri samping pengemudi. Sedangkan untuk SN duduk di jok tengah sebelah kiri. "Dari keterangan Hilman, mereka berencana mau ke kantor Stasiun Metro Tv di mana SN akan menjadi nara sumber dalam program Prime Time News.
Di tengah perjalanan disepakati untuk live by phone , kemudian pengemudi bermaksud mencari tempat yang aman. Selesai live by phone, pengemudi merespon pembicaraan SN, dan sambil sesekali menengok kebelakang dan menerima telp dari kantor untuk membawa SN ke studio," tegasnya.
Karena kurang konsentrasi kemudian mobil bergerak ke kanan hingga menabrak trotoar, naik ke atas menabrak pohon dan tiang listrik. "Untuk mengetahui lebih lanjut kami masih lakukan olah TKP," pungkasnya.
(pur)
Explore More