Selamatkan Golkar, Doli: Setnov Harus Diganti dari Ketua DPR dan Partai
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar terkena imbas langsung akibat masalah hukum yang dihadapi Ketua Umumnya, Setya Novanto (Setnov). Ketua DPR itu ditetapkan sebagai tersangka dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus mega proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) untuk kedua kalinya.
"Saya kira langkah yang ditempuh KPK untuk mendatangkan penyidik ke rumah untuk menjemput paksa SN sudah tepat. Selama ini KPK sudah cukup sabar dan berusaha sangat bijak menyikapi perlawanan yang dilakukan SN," kata Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia melalui keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (16/11/2017).
Tercatat, sedikitnya sudah 8 kali SN mangkir dari panggilan KPK. Tidak hanya mangkir, tapi akhir-akhir ini penyerangan terhadap KPK pun dilakukan Setnov dengan sangat gencar. Bahkan, serangan Setnov itu sudah melebar kepada institusi negara lainnya, termasuk kepada Presiden dan Wakil Presiden. "Jadi, kata alasan untuk menjemput paksa SN sudah sangat kuat," terangnya.
Menurutnya, publik sudah banyak melihat dan menyaksikan langsung pembangkangan yang dilakukan Setnov. Dia mencontohkan, semalam saat penyidik KPK mendatangi rumah Setnov, ternyata yang bersangkutan tidak ada di rumah. Bahkan, sampai saat ini belum ada kebar keberadaan orang nomor satu di Partai Golkar tersebut.
"Saya kira ini tragedi buat bangsa Indonesia. Seseorang yang sudah sampai pada level pimpinan lembaga tinggi negara dan salah satu partai politik terbesar, ternyata masih memiliki jiwa yang kerdil dan picik. Kesadaran berbangsanya sangat rendah, sangat berorientasi pribadi dan tak bertanggung jawab," ungkapnya.
Dia menyarankan kepada Setnov segera menyerahkan diri. Doli juga meminta kepada para pendukungnya, termasuk keluarga, kepada pimpinan DPP yang selama ini sangat dekat dengannya, agar beritahu dan sadarkan Setnov demi kepentingan bangsa, negara, termasuk untuk kepentingan diri dan keluarganya. "Jangan biarkan SN menjadi musuh negara atau musuh rakyat, bila terus dibiarkan melakukan perlawanan," pintanya.
Doli juga menegaskan, demi untuk menyelamatkan semuanya agar sikap tidak terpuji Setnov tidak menjerumuskan lembaga yang dipimpinnya terbawa-bawa, maka Setnov harus diganti dari tampuk pimpinan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar.
"Saya kira langkah yang ditempuh KPK untuk mendatangkan penyidik ke rumah untuk menjemput paksa SN sudah tepat. Selama ini KPK sudah cukup sabar dan berusaha sangat bijak menyikapi perlawanan yang dilakukan SN," kata Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia melalui keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (16/11/2017).
Tercatat, sedikitnya sudah 8 kali SN mangkir dari panggilan KPK. Tidak hanya mangkir, tapi akhir-akhir ini penyerangan terhadap KPK pun dilakukan Setnov dengan sangat gencar. Bahkan, serangan Setnov itu sudah melebar kepada institusi negara lainnya, termasuk kepada Presiden dan Wakil Presiden. "Jadi, kata alasan untuk menjemput paksa SN sudah sangat kuat," terangnya.
Menurutnya, publik sudah banyak melihat dan menyaksikan langsung pembangkangan yang dilakukan Setnov. Dia mencontohkan, semalam saat penyidik KPK mendatangi rumah Setnov, ternyata yang bersangkutan tidak ada di rumah. Bahkan, sampai saat ini belum ada kebar keberadaan orang nomor satu di Partai Golkar tersebut.
"Saya kira ini tragedi buat bangsa Indonesia. Seseorang yang sudah sampai pada level pimpinan lembaga tinggi negara dan salah satu partai politik terbesar, ternyata masih memiliki jiwa yang kerdil dan picik. Kesadaran berbangsanya sangat rendah, sangat berorientasi pribadi dan tak bertanggung jawab," ungkapnya.
Dia menyarankan kepada Setnov segera menyerahkan diri. Doli juga meminta kepada para pendukungnya, termasuk keluarga, kepada pimpinan DPP yang selama ini sangat dekat dengannya, agar beritahu dan sadarkan Setnov demi kepentingan bangsa, negara, termasuk untuk kepentingan diri dan keluarganya. "Jangan biarkan SN menjadi musuh negara atau musuh rakyat, bila terus dibiarkan melakukan perlawanan," pintanya.
Doli juga menegaskan, demi untuk menyelamatkan semuanya agar sikap tidak terpuji Setnov tidak menjerumuskan lembaga yang dipimpinnya terbawa-bawa, maka Setnov harus diganti dari tampuk pimpinan Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar.
(pur)