Mendikbud: Pramuka Jadi Wadah Pendidikan Karakter
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan menggencarkan kegiatan pramuka di sekolah karena dinilai bisa menanamkan nilai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pramuka menjadi wahana pendidikan karakter sehingga nanti kegiatan kepramukaan akan diselaraskan dengan Perpres No 87/2017 tentang PPK.
“Secara eksplisit pramuka dimasukkan di situ (perpres). Kita akan mantapkan sistem pelatihan dan juga sistem pembentukan kepramukaannya,” kata dia saat Kemah Penguatan Karakter (KEPAK) di Bumi Perkemahan Cibubur kemarin.
Kemah diikuti oleh 204 siswa SMA dari seluruh provinsi di Indonesia serta 68 guru SMA dari 34 provinsi yang akan mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini pun meminta, dari perkemahan ini bisa melahirkan kader atau penjuru yang bisa memandu perjalanan bangsa ke depan. Selain itu, mereka juga akan menjadi pelopor pembimbing generasi Pramuka di masa datang.
Muhadjir menjelaskan, Pramuka tidak hanya mengajarkan siswa membuat simpul atau cinta alam. Namun, di balik itu ada nilai yang bisa ditanamkan misalnya nilaikebersamaan, tahan banting menghadapi situasi, dan tidak gampang menyerah untuk mencari solusi.
“Nilai-nilai seperti ini yang harus ditanamkan pada generasi zaman now,” kata guru besar Uni-versitas Negeri Malang ini.
Dia menjelaskan, Pramuka harus menjadi kegiatan yang dimulai sejak SD hingga perguruan tinggi karena Pramuka membentuk karakter seseorang.
Karakter merupakan cara berpikir, proses mental, dan perilaku yang menjadi ciri khas masing-masing individu. Ada lima nilai yang bisa diajarkan di PPK di antaranya cinta tanah air, religius, dan integritas.
Mengenai usulan agar Pramuka yang saat ini ada di bawah Kemenpora diambil alih Kemendikbud, Muhadjir menyampaikan tidak perlu diambil alih sebab pengelolaan saat ini di bawah Kemenpora tidak ada masalah.
Pramuka tidak hanya diikuti guru dan siswa, melainkan juga masyarakat. “Saya sarankan tetap di Kemenpora. Kita (Kemendikbud) juga tetap anggarkan juga. Tenaga pengelolanya juga ada dan secara kelembagaan sudah jalan,” jelas dia.
Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Suharlan menambahkan, perkemahan ini untuk menyiapkan siswa SMA menjadi pelopor perubahan karakter bangsa. Selain itu, juga mengaktualisasikan potensi siswa SMA menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. (Neneng Zubaidah)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pramuka menjadi wahana pendidikan karakter sehingga nanti kegiatan kepramukaan akan diselaraskan dengan Perpres No 87/2017 tentang PPK.
“Secara eksplisit pramuka dimasukkan di situ (perpres). Kita akan mantapkan sistem pelatihan dan juga sistem pembentukan kepramukaannya,” kata dia saat Kemah Penguatan Karakter (KEPAK) di Bumi Perkemahan Cibubur kemarin.
Kemah diikuti oleh 204 siswa SMA dari seluruh provinsi di Indonesia serta 68 guru SMA dari 34 provinsi yang akan mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini pun meminta, dari perkemahan ini bisa melahirkan kader atau penjuru yang bisa memandu perjalanan bangsa ke depan. Selain itu, mereka juga akan menjadi pelopor pembimbing generasi Pramuka di masa datang.
Muhadjir menjelaskan, Pramuka tidak hanya mengajarkan siswa membuat simpul atau cinta alam. Namun, di balik itu ada nilai yang bisa ditanamkan misalnya nilaikebersamaan, tahan banting menghadapi situasi, dan tidak gampang menyerah untuk mencari solusi.
“Nilai-nilai seperti ini yang harus ditanamkan pada generasi zaman now,” kata guru besar Uni-versitas Negeri Malang ini.
Dia menjelaskan, Pramuka harus menjadi kegiatan yang dimulai sejak SD hingga perguruan tinggi karena Pramuka membentuk karakter seseorang.
Karakter merupakan cara berpikir, proses mental, dan perilaku yang menjadi ciri khas masing-masing individu. Ada lima nilai yang bisa diajarkan di PPK di antaranya cinta tanah air, religius, dan integritas.
Mengenai usulan agar Pramuka yang saat ini ada di bawah Kemenpora diambil alih Kemendikbud, Muhadjir menyampaikan tidak perlu diambil alih sebab pengelolaan saat ini di bawah Kemenpora tidak ada masalah.
Pramuka tidak hanya diikuti guru dan siswa, melainkan juga masyarakat. “Saya sarankan tetap di Kemenpora. Kita (Kemendikbud) juga tetap anggarkan juga. Tenaga pengelolanya juga ada dan secara kelembagaan sudah jalan,” jelas dia.
Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Suharlan menambahkan, perkemahan ini untuk menyiapkan siswa SMA menjadi pelopor perubahan karakter bangsa. Selain itu, juga mengaktualisasikan potensi siswa SMA menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. (Neneng Zubaidah)
(nfl)