PKS Ingin Gerakan Kemanusiaan Lebih Efektif
A
A
A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan agar gerakan kemanusiaan yang dilakukan sejumlah negara lebih efektif ke depannya.
Hal demikian merupakan salah satu tujuan dari digelarnya Ambassador Talks atau acara perbincangan dengan Duta Besar negara sahabat, hari ini.
Acara bertajuk Kemanusiaan, Terorisme dan Implikasinya Terhadap Politik Global itu dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Duta Besar Rusia HE Mikhail Yurievich Galuzin, dan Perwakilan Duta Besar Uni Eropa Rafael de Bustamante Tello (Head of Political, Press and Information Section EU Delegation to RI).
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, tema itu diambil dilatarbelakangi banyaknya konflik yang terjadi di berbagai negara di dunia yang disebabkan oleh aksi terorisme atau kelompok radikal.
Hal tersebut, kata dia, mendorong sejumlah negara untuk melakukan gerakan kemanusiaan dalam upaya counter terorism dan membantu korban di negara-negara yang mengalami konflik agar hak dasar dari para korban dapat terlindungi.
"Diskusi ini juga bertujuan sebagai forum untuk sharing dan komunikasi agar gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh sejumlah negara lebih efektif ke depannya. Bagaimana peran negara dalam mengkoordinasikan gerakan kemanusiaan di level internal yang melibatkan sejumlah organisasi sosial di negara tersebut berjalan efektif," tutur Jazuli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Jazuli menambahkan, Fraksi PKS berkomitmen selalu menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi dewan, termasuk salah satu fungsinya adalah diplomasi parlemen.
"Apa yang kita lakukan hari ini adalah dalam rangka melaksanakan fungsi diplomasi parlemen, sehingga kami di DPR turut berkontribusi dan mendukung pemerintah dalam melaksanakan tujuan nasional kita mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," tuturnya.
Selain itu, kata dia, Fraksi PKS ingin mendapatkan berbagai perspektif dari negara-negara lain tentang masa depan dunia yang lebih baik, lebih damai, adil dan sejahtera bagi umat manusia di bumi ini.
"Melalui forum ini juga, Fraksi PKS ingin menunjukkan fraksi atau Partai kami terbuka untuk bekerja sama dengan negara-negara di dunia dalam rangka mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik," kata anggota Komisi I DPR ini.
Dia mengatakan, acara itu bukan kegiatan yang pertama atau satu-satunya dalam konteks diplomasi. Sebelumnya Fraksi PKS juga telah melaksanakan Seminar Internasional tentang geopolitik di kawasan Asia Pasifik.
Dia mengatakan, Fraksi PKS juga mengagendakan kunjungan kerja resmi fraksi ke negara-negara sahabat untuk bertemu mitra di parlemen, baik fraksi partai pemerintah maupun fraksi partai oposisi.
"Setidaknya telah enam negara yang kami kunjungi yaitu Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Australia, Kanada, dan Jerman," ucapnya.
Rencananya, kata dia, acara Ambassadors Talks ini akan diselenggarakan secara reguler untuk merespons dinamika global yang terus berubah atau berkembang agar perspektif global Fraksi khususnya para anggota parlemen juga terus update.
Dia juga berharap dari diskusi kali ini dapat dirumuskan perspektif yang konstruktif bagaimana mendudukan gerakan kemanusiaan di daerah konflik sebagai variabel penting dalam peta perpolitikan global.
Hal demikian merupakan salah satu tujuan dari digelarnya Ambassador Talks atau acara perbincangan dengan Duta Besar negara sahabat, hari ini.
Acara bertajuk Kemanusiaan, Terorisme dan Implikasinya Terhadap Politik Global itu dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Duta Besar Rusia HE Mikhail Yurievich Galuzin, dan Perwakilan Duta Besar Uni Eropa Rafael de Bustamante Tello (Head of Political, Press and Information Section EU Delegation to RI).
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, tema itu diambil dilatarbelakangi banyaknya konflik yang terjadi di berbagai negara di dunia yang disebabkan oleh aksi terorisme atau kelompok radikal.
Hal tersebut, kata dia, mendorong sejumlah negara untuk melakukan gerakan kemanusiaan dalam upaya counter terorism dan membantu korban di negara-negara yang mengalami konflik agar hak dasar dari para korban dapat terlindungi.
"Diskusi ini juga bertujuan sebagai forum untuk sharing dan komunikasi agar gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh sejumlah negara lebih efektif ke depannya. Bagaimana peran negara dalam mengkoordinasikan gerakan kemanusiaan di level internal yang melibatkan sejumlah organisasi sosial di negara tersebut berjalan efektif," tutur Jazuli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Jazuli menambahkan, Fraksi PKS berkomitmen selalu menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi dewan, termasuk salah satu fungsinya adalah diplomasi parlemen.
"Apa yang kita lakukan hari ini adalah dalam rangka melaksanakan fungsi diplomasi parlemen, sehingga kami di DPR turut berkontribusi dan mendukung pemerintah dalam melaksanakan tujuan nasional kita mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," tuturnya.
Selain itu, kata dia, Fraksi PKS ingin mendapatkan berbagai perspektif dari negara-negara lain tentang masa depan dunia yang lebih baik, lebih damai, adil dan sejahtera bagi umat manusia di bumi ini.
"Melalui forum ini juga, Fraksi PKS ingin menunjukkan fraksi atau Partai kami terbuka untuk bekerja sama dengan negara-negara di dunia dalam rangka mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik," kata anggota Komisi I DPR ini.
Dia mengatakan, acara itu bukan kegiatan yang pertama atau satu-satunya dalam konteks diplomasi. Sebelumnya Fraksi PKS juga telah melaksanakan Seminar Internasional tentang geopolitik di kawasan Asia Pasifik.
Dia mengatakan, Fraksi PKS juga mengagendakan kunjungan kerja resmi fraksi ke negara-negara sahabat untuk bertemu mitra di parlemen, baik fraksi partai pemerintah maupun fraksi partai oposisi.
"Setidaknya telah enam negara yang kami kunjungi yaitu Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Australia, Kanada, dan Jerman," ucapnya.
Rencananya, kata dia, acara Ambassadors Talks ini akan diselenggarakan secara reguler untuk merespons dinamika global yang terus berubah atau berkembang agar perspektif global Fraksi khususnya para anggota parlemen juga terus update.
Dia juga berharap dari diskusi kali ini dapat dirumuskan perspektif yang konstruktif bagaimana mendudukan gerakan kemanusiaan di daerah konflik sebagai variabel penting dalam peta perpolitikan global.
(dam)