Survei Pilpres Bermunculan, Pengamat: Bagus untuk Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah lembaga telah mengumumkan hasil surveinya mengenai elektabilitas sosok yang dinilai berpotensi mengikuti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mendukung lembaga survei yang sudah merilis hasil temuannya, meski pilpres akan berlangsung pada 1,5 tahun mendatang.
Menurut dia, rilis survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei saat ini dinilai cukup bagus dan positif. "Pertama, sebagai media edukasi pada masyarakat soal hasil evaluasi terhadap kinerja pemerintah," ujar Adi kepada SINDOnews, Jumat (13/10/2017). (Baca juga: Pilpres 2019, Jokowi Perlu Gandeng Tokoh yang Paham Ekonomi )
Bahkan, Adi mendorong agar lembaga survei sering-sering merilis hasil temuan mereka untuk merespons penilaian masyarakat terhadap capaian pemerintah.
Kedua, kata Adi, munculnya rilis lembaga survei juga tak bisa dipisahkan dari kontestasi Pilkada serentak tahun 2018 yang akan berlangsung.
Menurut dia, pilkada ini menjadi momentum partai politik menguji kekuatannya menghadapi Pemilu 2019.
"Justeru survei yang muncul di akhir-akhir tahun politik lah layak dicurigai sebagai survei yang hanya nyari untung tanpa edukasi buat masyarakat," tuturnya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mendukung lembaga survei yang sudah merilis hasil temuannya, meski pilpres akan berlangsung pada 1,5 tahun mendatang.
Menurut dia, rilis survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei saat ini dinilai cukup bagus dan positif. "Pertama, sebagai media edukasi pada masyarakat soal hasil evaluasi terhadap kinerja pemerintah," ujar Adi kepada SINDOnews, Jumat (13/10/2017). (Baca juga: Pilpres 2019, Jokowi Perlu Gandeng Tokoh yang Paham Ekonomi )
Bahkan, Adi mendorong agar lembaga survei sering-sering merilis hasil temuan mereka untuk merespons penilaian masyarakat terhadap capaian pemerintah.
Kedua, kata Adi, munculnya rilis lembaga survei juga tak bisa dipisahkan dari kontestasi Pilkada serentak tahun 2018 yang akan berlangsung.
Menurut dia, pilkada ini menjadi momentum partai politik menguji kekuatannya menghadapi Pemilu 2019.
"Justeru survei yang muncul di akhir-akhir tahun politik lah layak dicurigai sebagai survei yang hanya nyari untung tanpa edukasi buat masyarakat," tuturnya.
(dam)