Indonesia, Filipina, dan Malaysia Sepakat Bentuk Patroli Maritim
A
A
A
JAKARTA - Indonesia bersama Malaysia dan Filipina melaunching Trilateral Air Patrol yang merupakan kerja sama trilateral antara tiga negara tersebut dalam area yang menjadi perhatian bersama di Laut Sulu.
Pada akhirnya dicapai sebuah kesepakatan untuk memulai kerja sama patroli maritim ketiga negara. Kesepakatan tersebut diawali dengan peresmian penggunaan MCC (MARITIME Command Control) dan Launching TMP lndomalphi di Tarakan pada 19 Juni 2017.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, bentuk kerja sama ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan patroli dan latihan darat menggunakan mekanisme yang sudah dikoordinasikan serta disusun sebelumnya.
"Kerja sama ini juga pada awalnya meniru konsep yang telah lebih dahulu berhasil mengurangi tindakan kejahatan laut secara dratis di Selat Malaka, yang didukung oleh tiga negara pantai lndonesia, Malaysia, dan Singapura," ujar Menhan dalam siaran pers, Kamis (12/10/2017).
Kegiatan ini kata Menhan, juga akan menjadi satu role model yang komprehensif guna memberikan jaminan keamanan bagi pengguna lalu lintas seperti nelayan, transportasi serta eksplorasi kekayaan perairan di kawasan Laut Sulu.
Upaya tersebut jelas Menhan, juga sangat terbukti efektif dalam memberikan jaminan keamanan terhadap pengguna jalur pelayaran Selat Malaka serta mencegah adanya upaya internasionalisasi wilayah yang menjadi kepentingan bersama.
"Bagi Indonesia, permasalahan yang terjadi di wilayah teritorial harus diatasi oleh negara-negara yang berbatasan langsung. Diharapkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah baik dalam sub regional maupun regional Asia Tenggara dapat menjadi modalitas yang memberikan arti positif bagi terciptanya rasa aman bagi rakyat dan pengguna lintas laut yang berada dikawasan tersebut," tandas Menhan.
Pada akhirnya dicapai sebuah kesepakatan untuk memulai kerja sama patroli maritim ketiga negara. Kesepakatan tersebut diawali dengan peresmian penggunaan MCC (MARITIME Command Control) dan Launching TMP lndomalphi di Tarakan pada 19 Juni 2017.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, bentuk kerja sama ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan patroli dan latihan darat menggunakan mekanisme yang sudah dikoordinasikan serta disusun sebelumnya.
"Kerja sama ini juga pada awalnya meniru konsep yang telah lebih dahulu berhasil mengurangi tindakan kejahatan laut secara dratis di Selat Malaka, yang didukung oleh tiga negara pantai lndonesia, Malaysia, dan Singapura," ujar Menhan dalam siaran pers, Kamis (12/10/2017).
Kegiatan ini kata Menhan, juga akan menjadi satu role model yang komprehensif guna memberikan jaminan keamanan bagi pengguna lalu lintas seperti nelayan, transportasi serta eksplorasi kekayaan perairan di kawasan Laut Sulu.
Upaya tersebut jelas Menhan, juga sangat terbukti efektif dalam memberikan jaminan keamanan terhadap pengguna jalur pelayaran Selat Malaka serta mencegah adanya upaya internasionalisasi wilayah yang menjadi kepentingan bersama.
"Bagi Indonesia, permasalahan yang terjadi di wilayah teritorial harus diatasi oleh negara-negara yang berbatasan langsung. Diharapkan upaya yang dilakukan oleh pemerintah baik dalam sub regional maupun regional Asia Tenggara dapat menjadi modalitas yang memberikan arti positif bagi terciptanya rasa aman bagi rakyat dan pengguna lintas laut yang berada dikawasan tersebut," tandas Menhan.
(maf)