Kepala BKKBN Ajak Masyarakat Ende Tingkatkan Kualitas Penduduk

Rabu, 04 Oktober 2017 - 12:06 WIB
Kepala BKKBN Ajak Masyarakat Ende Tingkatkan Kualitas Penduduk
Kepala BKKBN Ajak Masyarakat Ende Tingkatkan Kualitas Penduduk
A A A
ENDE - Indonesia akan memasuki fenomena bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Ini terjadi karena keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).

Melalui keberhasilan program KB mengubah struktur umur penduduk yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) penduduk non-usia kerja (0-14 tahun dan di atas 65 tahun) terhadap penduduk usia kerja (15-64 tahun). Bonus demografi merupakan kondisi di mana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif.

Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi SINDOnews, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKKBN) Surya Chandra Surapaty pada kuliah umum tentang revolusi mental melalui program Generasi Berencana (GenRe) di Universitas Flores Kota Ende, Nusa Tenggara Timur, Selasa 3 Oktober 2017 menjelaskan bahwa menghadapi Bonus Demografi, BKKBN mengambil peran meningkatkan kualitas penduduk melalui pembangunan keluarga.

“Kami mendorong agar setiap anak yang dilahirkan berkualitas, dengan memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak di 1.000 hari pertama kehidupan, dengan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, diharapkan orang tua cerdas dalam mengurus buah hati mulai dari kebutuhan gizi hingga stimulus perkembangannya," tutur Surya.

BKKBN mengajak masyarakat membangun keluarga yang berkualitas dengan keluarga berketahanan, di samping itu melalui program KB, setiap keluarga Indonesia diharapkan memiliki rata-rata dua orang anak demi mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) pada tahun 2025, yang ditandai dengan Angka Fertilitas Total (TFR) sebesar 2,1. Dengan memiliki dua anak dan jarak antar kelahiran minimal 3-5 tahun atau tidak ada dua balita dalam satu keluarga, maka orang tua memiliki kesempatan untuk memberikan asah, asih dan asuh secara penuh kepada anak.

“Katakan tidak pada seks pranikah, katakan tidak pada pernikahan usia anak, katakan tidak pada narkoba. Generasi muda harus menjadi Generasi Berencana (GenRe) merencanakan masa depanmu, merencanakan kapan selesai kuliah, kapan bekerja, merencanakan kapan menikah. Menikahlah pada usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki," tegas Surya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7876 seconds (0.1#10.140)