Prajurit Kopassus Akan Beraksi di Langit Cilegon

Selasa, 03 Oktober 2017 - 22:09 WIB
Prajurit Kopassus Akan...
Prajurit Kopassus Akan Beraksi di Langit Cilegon
A A A
CILEGON - Penerjun Komando Pasukan Khusus (Kopassus) akan melakukan demonstrasi pada peringatan HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Cilegon Provinsi Banten, Kamis 5 Oktober 2017.

Demonstrasi itu meliputi terjun payung bebas militer (free fall) membawa satwa anjing penyerang, dan terjun bebas militer bersama satuan lain membentuk formasi ular.

Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo menjelaskan, Kopassus mengerahkan enam penerjun free fall untuk demontrasi terjun payung bebas militer.

Mereka sudah melakukan latihan sejak beberapa hari lalu, baik secara internal di lingkungan Kopassus maupun secara eksternal bergabung dengan satuan TNI lain di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

”Banyak prestasi yang telah diukir oleh para penerjun Kopassus di kancah internasional dalam cabang olahraga free fall,” ujar Jokowi, Senin 2 Oktober 2017.

Dalam kejuaraan terjun payung militer dunia yang bertajuk Conseil International Du Sport Military (CISM) World Military Parachuting Championship 2013 yang diselenggarakan di China misalnya, Kopassus meraih medali perunggu.

Di Stadion Manahan Solo tahun 2014 lalu, Kopassus berhasil meraih medali emas, dan pada 2015 di Korea Selatan juga berhasil meraih medali perak.

Prajurit Kopassus bersama satuan lain yang tergabung dalam Tim Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD), dengan komandan kontingen Mayor Inf Frengki Susanto juga berhasil menjadi juara umum pada kejuaraan terjun payung The Trengganu Challenge Parachutting Championship and Malaysian Armed Forces Championship Closed di Malaysia, 2015.

Dalam pemecahan Museum Rekor Indonesia (MURI), Sertu Teddi M Romdhon juga berhasil terjun dengan membawa bendera Merah Putih berukuran besar 22,25 meter x 33,25 meter di atas langit Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus Kopassus Batujajar pada 2016.

”Para penerjun payung Kopassus akan melakukan variasi penerjunan dengan membawa satwa (anjing) penyerang pada pelaksanaan demonstrasi yang akan digelar dalam rangka memperingati HUT ke-72 TNI nanti,” ucapnya.

Tidak kalah menarik akan tampil pula puluhan prajurit Kopassus dalam demonstrasi pendaki serbu (Dakibu) pada sebuah crane yang terletak di pinggiran dermaga Cilegon.‎

Demonstrasi ini menunjukkan bagaimana pasukan elite ini bergerak dengan senyap dalam melakukan penyerbuan.

Sertu Teddi M Romdhon yang ikut ambil bagian dalam penerjunan dengan membawa satwa anjing penyerang mengatakan, terjun bebas militer kali ini memiliki keunikan tersendiri.

Dia mengungkapkan, setiap penerjun harus mampu menjinakkan satwa agar bisa beradaptasi ketika melaksanakan penerjunan dari udara.

“Sebelumnya kami harus menyatu dengan satwa yang akan kita bawa untuk terjun, sehingga dalam pelaksanaan latihan sehari-hari, kita ajak
satwa itu untuk bermain-main dan bercengkerama serta dielus-elus agar jinak dan menurut. Ini salah satu cara berkomunikasi dengan satwa sehingga pada saatnya nanti satwa yang akan kita ajak terjun sudah familiar dengan penerjun,” tutur Romdhon.

Prajurit Kopassus Akan Beraksi di Langit Cilegon


Sementara itu, Sertu (K) Dessy Alvionita bertugas membawa salah satu bendera Mabes TNI/Angkatan. Sebagai srikandi udara, penerjun wanita Kopassus ini mengaku bangga bisa ikut dalam demonstrasi terjun payung memeriahkan HUT ke 72 TNI.

“Saya merasa bangga bisa ikut melakukan penerjunan di setiap event, baik kegiatan formil maupun kejuaraan lainnya. Ini juga tidak terlepas dari perjuangan saya untuk selalu konsisten melakukan latihan dan terus mengukir prestasi," ucap Dessy.

Wanita asal Kutai Barat Kalimantan Timur yang sudah malang melintang di dunia terjun payung ini terbukti memiliki segudang prestasi dalam
bidang tersebut.

Di antaranya, pertandingan World Military Parachuting Championship 2013 di China, ”Kita mendapat peringkat ke 5 dari 42 negara. Rekor 375 penerjunan dan paling tinggi 10.000 feet. Sebagai penerjun saya merasa enak dan seru aja, meskipun awalnya merasa takut. Tetapi kita harus bisa mengatasi rasa ketakutan itu," ungkapnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0957 seconds (0.1#10.140)