DPD Soroti Pengawasan dan Pembinaan Penyelenggaraan Haji 2017
A
A
A
JAKARTA - Penyelenggaraan haji tahun 2017 masih menyisakan permasalahan rutin yang kerap terjadi setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan pengawasan dan pembinaan yang lebih baik terkait penyelenggaraan ibadah haji.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hardi Selamat Hood selaku Anggota Komite III DPD RI pada kegiatan Dialog Kenegaraan dengan tema "Kemana Arah Pengawasan Penyelenggaraan Haji Kita?" yang diselenggarakan di Media Center, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Salah satu masalah penyelenggaraan haji terkait dengan kurangnya pembinaan melalui manasik haji yang hanya menitikberatkan pada ibadah hajinya saja tanpa memperhatikan aspek penguasaan lapangan.
"Jika kita liat manasik haji saat ini lebih menitikberatkan pada ibadah hajinya saja, tanpa memikirkan masalah aspek penguasaan lapangan. Hal-hal kecil seperti ini yang tidak diantisipasi oleh pembimbing hajinya," ujarnya.
Hal lain yang juga disoroti oleh Hardi Selamat Hood terkait dengan kondisi fisik jamaah haji Indonesia. "Banyak Jamaah yang memaksakan diri untuk beribadah haji, tanpa menghiraukan kondisi fisiknya. Hal ini dapat menyebabkan risiko kematian tingkat tinggi," ucap Senator Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
Lebih lanjut, Hardi juga menyampaikan adanya ketidakseimbangan perbandingan petugas haji dengan peningkatan kuota jamaah haji sehingga banyak jamaah yang masih tersesat saat beribadah. Untuk itu, selain penambahan petugas hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan pemberiaan alat deteksi berupa chip.
"Banyak sekali jamaah tersesat padahal sudah di jalan yang benar. Hal ini menunjukkan perbandingan petugas haji belum sebanding dengan penambahan kuota haji. Untuk itu, diperlukan penambahan petugas dan agar jamaah dapat diberikan alat deteksi seperti chip sehingga tidak tersesat," imbaunya.
Senada dengan Hardi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menyatakan bahwa perlu adanya penyempurnaan pembinaan ibadah haji dan penambahan petugas haji.
"Kita harus merevisi pembinaan terkait manasik haji. Bobotnya agar disempurnakan sehingga ada penguasaan medan, selain itu petugas haji juga perlu ditingkatkan jumlah dan pengetahuannya," pungkasnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hardi Selamat Hood selaku Anggota Komite III DPD RI pada kegiatan Dialog Kenegaraan dengan tema "Kemana Arah Pengawasan Penyelenggaraan Haji Kita?" yang diselenggarakan di Media Center, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Salah satu masalah penyelenggaraan haji terkait dengan kurangnya pembinaan melalui manasik haji yang hanya menitikberatkan pada ibadah hajinya saja tanpa memperhatikan aspek penguasaan lapangan.
"Jika kita liat manasik haji saat ini lebih menitikberatkan pada ibadah hajinya saja, tanpa memikirkan masalah aspek penguasaan lapangan. Hal-hal kecil seperti ini yang tidak diantisipasi oleh pembimbing hajinya," ujarnya.
Hal lain yang juga disoroti oleh Hardi Selamat Hood terkait dengan kondisi fisik jamaah haji Indonesia. "Banyak Jamaah yang memaksakan diri untuk beribadah haji, tanpa menghiraukan kondisi fisiknya. Hal ini dapat menyebabkan risiko kematian tingkat tinggi," ucap Senator Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
Lebih lanjut, Hardi juga menyampaikan adanya ketidakseimbangan perbandingan petugas haji dengan peningkatan kuota jamaah haji sehingga banyak jamaah yang masih tersesat saat beribadah. Untuk itu, selain penambahan petugas hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan pemberiaan alat deteksi berupa chip.
"Banyak sekali jamaah tersesat padahal sudah di jalan yang benar. Hal ini menunjukkan perbandingan petugas haji belum sebanding dengan penambahan kuota haji. Untuk itu, diperlukan penambahan petugas dan agar jamaah dapat diberikan alat deteksi seperti chip sehingga tidak tersesat," imbaunya.
Senada dengan Hardi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menyatakan bahwa perlu adanya penyempurnaan pembinaan ibadah haji dan penambahan petugas haji.
"Kita harus merevisi pembinaan terkait manasik haji. Bobotnya agar disempurnakan sehingga ada penguasaan medan, selain itu petugas haji juga perlu ditingkatkan jumlah dan pengetahuannya," pungkasnya.
(kri)