Cak Imin Luncurkan Buku Intoleransi Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meluncurkan sebuah bukunya berjudul Intoleransi Diskriminasi dan Politik Multikulturalisme di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017). Terdapat tujuh bab dalam buku setebal 205 halaman itu.
Yakni, pendahuluan, diskursus politik multikulturalisme, Islam dan multikulturalisme, problem masyarakat multikulturalisme, intoleransi dan kekerasan agama, mengelola masyarakat multikulturalisme, dan kesimpulan. "Buku ini berangkat dari semacam kecemasan munculnya intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan berbasis agama dan etnik yang marak akhir-akhir ini," ujar Muhaimin dalam pengantarnya di buku tersebut.
Selain itu, berangkat dari rongrongan atas pilar-pilar kenegaraan yang diusung oleh gerakan-gerakan Islam trans-nasional dan persaingan politik di kalangan elite yang semakin sengit yang pada gilirannya membawa akibat buruk dalam kehidupan berbangsa. "Itu semua merupakan problem dan sekaligus ancaman terhadap negara bangsa (nation state) yang berdiri di atas aneka ragam suku bangsa, agama dan budaya ini," tutur ketua umum PKB ini.
Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan langkah-langkah politik untuk merawat kebhinekaan itu. "Dan hemat saya keberagaman itu harus kita rajut dalam bingkai politik kebangsaan," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Adapun acara peluncuran buku itu dihadiri sejumlah kader PKB yang berada di parlemen maupun di pemerintahan pusat dan daerah. Diantaranya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Anggota DPR dari Fraksi PKB Maman Imanul Haq, Cucun Ahmad Saymsurijal.
Kemudian, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Ahmad Basarah dan Budayawan Eros Djarot.
Yakni, pendahuluan, diskursus politik multikulturalisme, Islam dan multikulturalisme, problem masyarakat multikulturalisme, intoleransi dan kekerasan agama, mengelola masyarakat multikulturalisme, dan kesimpulan. "Buku ini berangkat dari semacam kecemasan munculnya intoleransi, diskriminasi, dan kekerasan berbasis agama dan etnik yang marak akhir-akhir ini," ujar Muhaimin dalam pengantarnya di buku tersebut.
Selain itu, berangkat dari rongrongan atas pilar-pilar kenegaraan yang diusung oleh gerakan-gerakan Islam trans-nasional dan persaingan politik di kalangan elite yang semakin sengit yang pada gilirannya membawa akibat buruk dalam kehidupan berbangsa. "Itu semua merupakan problem dan sekaligus ancaman terhadap negara bangsa (nation state) yang berdiri di atas aneka ragam suku bangsa, agama dan budaya ini," tutur ketua umum PKB ini.
Oleh karena itu, lanjut dia, diperlukan langkah-langkah politik untuk merawat kebhinekaan itu. "Dan hemat saya keberagaman itu harus kita rajut dalam bingkai politik kebangsaan," ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Adapun acara peluncuran buku itu dihadiri sejumlah kader PKB yang berada di parlemen maupun di pemerintahan pusat dan daerah. Diantaranya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Anggota DPR dari Fraksi PKB Maman Imanul Haq, Cucun Ahmad Saymsurijal.
Kemudian, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Ahmad Basarah dan Budayawan Eros Djarot.
(kri)