Akhiri Dualisme Kepemimpinan, SOKSI Gelar Munas Bersama
Akhiri Dualisme Kepemimpinan, SOKSI Gelar Munas Bersama
A
A
A
JAKARTA - Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) bakal menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Bersama untuk Bersatu pada 10-12 Oktober 2017 di Jakarta. Munas bersama itu bertujuan untuk mengakhiri dualisme di Soksi.
Tim Konsolidasi SOKSI Bersatu (TKSB) Oetojo Oesman mengatakan, masalah yang dihadapi
SOKSI adalah mengkonsolidasikan organisasi itu menjadi Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI yang tunggal.
"Sehingga kader SOKSI yang juga adalah anggota Partai Golkar berpeluang menggunakan hak konstitusional, untuk diajukan sebagai calon anggota legislatif DPR/MPR," kata Oetojo Oesman di Restoran Puang Oca, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Dia menambahkan, konsolidasi SOKSI hanya dapat diselenggarakan dalam forum dan format
suatu Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa. Karena, masing-masing
kelompok Depinas masih menggunakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang berbeda-beda.
"Sehingga SOKSI menghadapi masalah konstional organisatoris yang hanya dapat diatasi secara konstitusional organisatoris oleh forum dan format Musyawarah Bersama untuk Bersatu," ungkapnya.
Dia menambahkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah mengarahkan dalam Rapat Pleno Il dan IV tahun 2016 kepada kelompok-kelompok Depinas SOKSI untuk melaksanakan konsolidasi guna bersatu.
Menurut dia, Partai Golkar tetap harus campur tangan dalam urusan SOKSI. Dirinya berpendapat, sudah pada tempatnya Partai Golkar ikut campur karena merupakan badan yang berwenang mengajukan calon anggota DPR atau MPR.
Calon-calon itu juga berasal dari kader SOKSI maupun Golkar. "Karena para anggota Soksi
secara individual juga anggota Partai Golkar," bebernya.
Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa tokoh Pendiri SOKSI almarhum Suhardiman mengamanatkan agar jangan sampai SOKSI menjadi terkeping-keping.
Maka itu, Munas bersama nantinya bakal mengundang masing-masing pihak atau Depinas SOKSI serta anggotanya. “Siapa yang merasa ingin jadi calon ketua juga kami undang," katanya.
Tim Konsolidasi SOKSI Bersatu (TKSB) Oetojo Oesman mengatakan, masalah yang dihadapi
SOKSI adalah mengkonsolidasikan organisasi itu menjadi Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI yang tunggal.
"Sehingga kader SOKSI yang juga adalah anggota Partai Golkar berpeluang menggunakan hak konstitusional, untuk diajukan sebagai calon anggota legislatif DPR/MPR," kata Oetojo Oesman di Restoran Puang Oca, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Dia menambahkan, konsolidasi SOKSI hanya dapat diselenggarakan dalam forum dan format
suatu Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa. Karena, masing-masing
kelompok Depinas masih menggunakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang berbeda-beda.
"Sehingga SOKSI menghadapi masalah konstional organisatoris yang hanya dapat diatasi secara konstitusional organisatoris oleh forum dan format Musyawarah Bersama untuk Bersatu," ungkapnya.
Dia menambahkan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar telah mengarahkan dalam Rapat Pleno Il dan IV tahun 2016 kepada kelompok-kelompok Depinas SOKSI untuk melaksanakan konsolidasi guna bersatu.
Menurut dia, Partai Golkar tetap harus campur tangan dalam urusan SOKSI. Dirinya berpendapat, sudah pada tempatnya Partai Golkar ikut campur karena merupakan badan yang berwenang mengajukan calon anggota DPR atau MPR.
Calon-calon itu juga berasal dari kader SOKSI maupun Golkar. "Karena para anggota Soksi
secara individual juga anggota Partai Golkar," bebernya.
Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa tokoh Pendiri SOKSI almarhum Suhardiman mengamanatkan agar jangan sampai SOKSI menjadi terkeping-keping.
Maka itu, Munas bersama nantinya bakal mengundang masing-masing pihak atau Depinas SOKSI serta anggotanya. “Siapa yang merasa ingin jadi calon ketua juga kami undang," katanya.
(maf)
Explore More