Begini Partai Golkar Memaknai Idul Adha 1438 Hijriyah
A
A
A
JAKARTA - Partai Golkar memandang momentum Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, selain meningkatkan ketakwaan. Pasalnya, setiap orang bersatu padu pada kedua momen penting Umat Islam itu.
"Itu semua harus mengarah kepada satu tujuan yaitu mengharap ridho Allah," ujar Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto usai menunaikan salat Idul Adha 1438 Hijriyah di Kompleks Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (1/9/2017).
Hal senada dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Idrus menilai jika makna berkurban di tahun politik, biasanya cenderung mementingkan kelompok dan mengorbankan kepentingan bangsa.
"Oleh karena itu, makna idul kurban adalah ketika kepentingan bangsa, maka kepentingan kelompok harus kita tinggalkan, dalam bahasa lain kalau Golkar kita bicara merah putih, warna lain jangan jadi prioritas, yang jadi prioritas adalah merah putih," kata Idrus dalam kesempatan sama.
Dia melanjutkan, untuk membangun bangsa Indonesia ke depan diperlukan pengorbanan. "Dan tentu kepada elite dan partai politik adalah tinggalkan ego sektoral, ego kelompok, tapi bagaimana membangun bangsa ke depan. Saya kira itu," bebernya.
Adapun mereka yang mengikuti salat Idul Adha di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung, Anggota Komisi II Ace Hasan Sadzily beserta anggota DPR lainnya, serta ratusan kader.
"Itu semua harus mengarah kepada satu tujuan yaitu mengharap ridho Allah," ujar Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto usai menunaikan salat Idul Adha 1438 Hijriyah di Kompleks Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (1/9/2017).
Hal senada dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham. Idrus menilai jika makna berkurban di tahun politik, biasanya cenderung mementingkan kelompok dan mengorbankan kepentingan bangsa.
"Oleh karena itu, makna idul kurban adalah ketika kepentingan bangsa, maka kepentingan kelompok harus kita tinggalkan, dalam bahasa lain kalau Golkar kita bicara merah putih, warna lain jangan jadi prioritas, yang jadi prioritas adalah merah putih," kata Idrus dalam kesempatan sama.
Dia melanjutkan, untuk membangun bangsa Indonesia ke depan diperlukan pengorbanan. "Dan tentu kepada elite dan partai politik adalah tinggalkan ego sektoral, ego kelompok, tapi bagaimana membangun bangsa ke depan. Saya kira itu," bebernya.
Adapun mereka yang mengikuti salat Idul Adha di antaranya Ketua Dewan Kehormatan Agung Laksono, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Golkar Akbar Tanjung, Anggota Komisi II Ace Hasan Sadzily beserta anggota DPR lainnya, serta ratusan kader.
(kri)