Tenda Arafah Siap 100%, Arab Saudi Jamin Pasokan Listrik
A
A
A
MEKKAH - Lima hari menjelang wukuf, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu siang 26 Agustus 2017 meninjau kesiapan akhir di Arafah, Mekkah, Arab Saudi.
Selain bangunan tenda, Menag juga mengecek satu per satu fasilitas yang ada di dalamnya. Mulai kipas angin, air cooler hingga ke masalah bentuk colokan listrik.
Bersama delegasi Amirujhaj dan jajaran Kementerian Agama (Kemenag), kedatangan rombongan disambut Ketua Muasasah Asia Tenggara, M Amin Indragiri.
“Alhamdulillah, pihak Muassasah menjelaskan bahwa hari ini (Sabtu) seluruh atau 100% tenda jamaah haji Indonesia sudah berdiri tegak,” tuturnya kepada wartawan saat berada di Arafah.
Menurut Menag, mulai tanggal 6 atau 7 Dzulhijjah 1438 (28–29 Agustus 2017) akan masuk pasokan listrik agar bisa menghidupkan seluruh penyejuk udara, baik kipas angin maupun air cooler.
Selain tenda, mantan anggota DPR itu juga mengecek dapur yang disiapkan pihak maktab. Dapur dikatakannya sudah siap beroperasi untuk mengolah makanan yang akan dikonsumsi seluruh jamaah haji Indonesia.
Selama di Arafah, jamaah akan mendapatkan empat kali makan. Menag juga mengecek langsung beberapa toilet Arafah. Secara acak, Menag membuka keran air dalam beberapa kamar mandi dan tampak airnya cukup baik. “Mudah-mudahan sampai saatnya kondisinya juga seperti itu. Pasokan air memadai.Semua toilet yang ada akan dibersihkan tiga kali dalam sehari,” katanya.
Melihat kesiapan yang ada, dia menilai, persiapan Arafah sudah sesuai harapan. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan akhir, khususnya pascamulai adanya pasukan listrik pada 6 atau 7 Dzulhijjah mendatang.
“Kami akan cek lagi ketika listrik sudah masuk untuk melihat suhu udara (dalam tenda) saat alat penyejuk udara sudah bekerja. Hal ini penting untuk mengantisipasi gangguan kesehatan jamaah haji, khususnya yang berisiko tinggi,” papar Menag.
Menag menambahkan, di setiap maktab nantinya akan disiapkan satu tenda khusus untuk klinik. Jamaah haji Indonesia sendiri akan menempati 70 maktab di Arafah. Dari jumlah itu, akan ada enam sektor adhoc yang berfungsi sebagai klinik untuk melayani jamaah haji Indonesia yang sakit.
Ketua Muassasah Asia Tenggara, M Amin Indragiri mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 50 generator untuk mem-backup ketersediaan listrik di Arafah.
Pasokan listrik diperlukan mengingat tahun ini jamaah akan menempati tenda baru dengan tambahan penyejuk udara. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga listrik yang cukup besar. Dia pun menjamin ketersedian pasokan listrik di Arafah pada musim haji tahun ini.
Selaku Ketua Muasasah, dia siap bertanggung jawab kalau masih ada gangguan listrik. Muassasah memberikan apresiasi kepada Menag yang telah melakukan pengecekan kesiapan Arafah secara detail. Mulai dari kamar mandi, hingga colokan listrik untuk charger telepon seluler.
Selain bangunan tenda, Menag juga mengecek satu per satu fasilitas yang ada di dalamnya. Mulai kipas angin, air cooler hingga ke masalah bentuk colokan listrik.
Bersama delegasi Amirujhaj dan jajaran Kementerian Agama (Kemenag), kedatangan rombongan disambut Ketua Muasasah Asia Tenggara, M Amin Indragiri.
“Alhamdulillah, pihak Muassasah menjelaskan bahwa hari ini (Sabtu) seluruh atau 100% tenda jamaah haji Indonesia sudah berdiri tegak,” tuturnya kepada wartawan saat berada di Arafah.
Menurut Menag, mulai tanggal 6 atau 7 Dzulhijjah 1438 (28–29 Agustus 2017) akan masuk pasokan listrik agar bisa menghidupkan seluruh penyejuk udara, baik kipas angin maupun air cooler.
Selain tenda, mantan anggota DPR itu juga mengecek dapur yang disiapkan pihak maktab. Dapur dikatakannya sudah siap beroperasi untuk mengolah makanan yang akan dikonsumsi seluruh jamaah haji Indonesia.
Selama di Arafah, jamaah akan mendapatkan empat kali makan. Menag juga mengecek langsung beberapa toilet Arafah. Secara acak, Menag membuka keran air dalam beberapa kamar mandi dan tampak airnya cukup baik. “Mudah-mudahan sampai saatnya kondisinya juga seperti itu. Pasokan air memadai.Semua toilet yang ada akan dibersihkan tiga kali dalam sehari,” katanya.
Melihat kesiapan yang ada, dia menilai, persiapan Arafah sudah sesuai harapan. Pihaknya akan terus melakukan pemantauan akhir, khususnya pascamulai adanya pasukan listrik pada 6 atau 7 Dzulhijjah mendatang.
“Kami akan cek lagi ketika listrik sudah masuk untuk melihat suhu udara (dalam tenda) saat alat penyejuk udara sudah bekerja. Hal ini penting untuk mengantisipasi gangguan kesehatan jamaah haji, khususnya yang berisiko tinggi,” papar Menag.
Menag menambahkan, di setiap maktab nantinya akan disiapkan satu tenda khusus untuk klinik. Jamaah haji Indonesia sendiri akan menempati 70 maktab di Arafah. Dari jumlah itu, akan ada enam sektor adhoc yang berfungsi sebagai klinik untuk melayani jamaah haji Indonesia yang sakit.
Ketua Muassasah Asia Tenggara, M Amin Indragiri mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 50 generator untuk mem-backup ketersediaan listrik di Arafah.
Pasokan listrik diperlukan mengingat tahun ini jamaah akan menempati tenda baru dengan tambahan penyejuk udara. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga listrik yang cukup besar. Dia pun menjamin ketersedian pasokan listrik di Arafah pada musim haji tahun ini.
Selaku Ketua Muasasah, dia siap bertanggung jawab kalau masih ada gangguan listrik. Muassasah memberikan apresiasi kepada Menag yang telah melakukan pengecekan kesiapan Arafah secara detail. Mulai dari kamar mandi, hingga colokan listrik untuk charger telepon seluler.
(dam)