Membaik, Novel Baswedan Sudah Bisa Kenali Cahaya Merah dan Hijau
A
A
A
JAKARTA - Setelah operasi di Singapura, penglihatan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengalami perkembangan yang cukup baik.
Mata kiri Novel sudah memiliki kemampuan menangkap arah cahaya. Penglihatan yang tersiram air keras itu juga sudah mampu mengenali cahaya warna merah dan hijau.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, setelah operasi 17 Agustus lalu, dokter di Singapura telah melakukan pemotretan sekaligus pengecekan pada mata Novel.
"Informasi yang disampaikan tim pendamping Novel di Singapura, hasil operasi pertumbuhan sel atau jaringan sel yang disatukan (operasi) cukup baik," ujar Febri di Jakarta, Senin 21 Agustus 2017.
Untuk mata kanan Novel, lanjut Febri sudah bisa membaca angka sampai lima belas. Meski dinilai belum maksimal, kondisi mata kanan itu lebih baik dibanding mata kiri.
Sementara terkait rencana keluarga Novel menemui Presiden Joko Widodo, menurut Febri hal itu hak mereka (keluarga Novel Baswedan).
Menurutnya, akan lebih baik bila Presiden Joko Widodo bersedia menemui. "Jika Presiden bersedia menemui akan lebih baik," katanya.
Novel Baswedan merupakan salah satu penyidik KPK yang diserang orang tak dikenal. Novel tiba-tiba disiram air keras. Insiden itu terjadi saat Novel usai menunaikan Salat Subuh tidak jauh dari tempat tinggalnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Untuk mengungkap pelaku sekaligus memastikan motif penyiraman, polisi sudah memeriksa 52 orang saksi. Namun sejak peristiwa berlangsung 11 April 2017 lalu, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku.
Mata kiri Novel sudah memiliki kemampuan menangkap arah cahaya. Penglihatan yang tersiram air keras itu juga sudah mampu mengenali cahaya warna merah dan hijau.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, setelah operasi 17 Agustus lalu, dokter di Singapura telah melakukan pemotretan sekaligus pengecekan pada mata Novel.
"Informasi yang disampaikan tim pendamping Novel di Singapura, hasil operasi pertumbuhan sel atau jaringan sel yang disatukan (operasi) cukup baik," ujar Febri di Jakarta, Senin 21 Agustus 2017.
Untuk mata kanan Novel, lanjut Febri sudah bisa membaca angka sampai lima belas. Meski dinilai belum maksimal, kondisi mata kanan itu lebih baik dibanding mata kiri.
Sementara terkait rencana keluarga Novel menemui Presiden Joko Widodo, menurut Febri hal itu hak mereka (keluarga Novel Baswedan).
Menurutnya, akan lebih baik bila Presiden Joko Widodo bersedia menemui. "Jika Presiden bersedia menemui akan lebih baik," katanya.
Novel Baswedan merupakan salah satu penyidik KPK yang diserang orang tak dikenal. Novel tiba-tiba disiram air keras. Insiden itu terjadi saat Novel usai menunaikan Salat Subuh tidak jauh dari tempat tinggalnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Untuk mengungkap pelaku sekaligus memastikan motif penyiraman, polisi sudah memeriksa 52 orang saksi. Namun sejak peristiwa berlangsung 11 April 2017 lalu, polisi belum juga berhasil menangkap pelaku.
(mhd)