Sopir Sabar dan Bus Bagus, Bus Shalawat Tuai Pujian Jamaah
A
A
A
MEKKAH - Layanan Bus Shalawat yang beroperasi di Mekkah, Arab Saudi, diapresiasi jamaah haji Indonesia. Mereka merasa terbantu dan tidak kesulitan mendapatkan angkutan menuju Masjidil Haram.
Seperti yang terpotret di wilayah Syisyah, pemondokan Sektor 6, Daker Mekkah. Pukul 03.50 waktu Arab Saudi, jamaah haji dengan mudah mendapatkan Bus Shalawat.
Mereka tinggal berdiri di depan hotel menunggu datangnya Bus Shalawat. Tidak lama kemudian, bus nomor tujuh jurusan Syisyah - Syib Amir melintas siap mengantar jamaah salat subuh di Masjidil Haram.
Pemandangan seperti ini rutin terlihat, terutama menjelang waktu salat. Jamaah bersiap di depan hotelnya menunggu bis hijau yang datang untuk mengantarnya.
Jeda waktu kedatangan antarbus relatif tidak terlalu lama, sehingga mereka tidak perlu menunggu lama. Perjalanan dari Syisyah menuju Terminal Syib Amir kurang lebih 12–15 menit. Sampai di Syib Amir, jamaah bergegas menuju Masjidil Haram yang berjarak kurang lebih 300 meter.
Syib Amir adalah satu dari tiga terminal Bus Shalawat yang digunakan jamaah haji Indonesia. Dua lainnya adalah Terminal Bab Ali dan Jiyad.
Ditemui sepulang dari salat subuh berjamaah di Masjidil Haram, Rabu (16/8/2017), Rini mengaku puas dengan layanan Bus Shalawat. “Bagus. Kalau kami mau ke Haram naik Bus 7. Layanannya juga 24 jam, bagus dan memuaskan,” puji jamaah yang tergabung dalam Kloter 26 Embarkasi Solo (SOC 26) itu.
Rini tiba di Makkah sejak Minggu (13/8/2017). Sejak saat itu, dia selalu menggunakan Bus Shalawat setiap kali akan ke Masjidil Haram. Akses dari hotel ke bus, menurut dia, juga mudah karena kendaraan bercat hijau itu selalu berhenti di depan hotelnya.
Hal sama disampaikan Sukirwan. Jamaah Kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB 09) tersebut mengaku senang dengan layanan Bus Shalawat. Selain kondisi busnya bagus, Sukirwan yang sudah seminggu di Mekkah ini merasa supir-supir busnya juga sabar. “Pelayanan baik. Supirnya sabar,” ujarnya didampingi istri sepulang salat subuh berjamaah di Masjidil Haram.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan Bus Shalawat bagi jamaah haji Indonesia yang jarak hotel ke Masjidil Haram lebih dari 1,5 kilometer. Bus ini beroperasi 6–27 Agustus 2017. Jelang puncak haji, layanan bus akan dihentikan dan beroperasi kembali pada 5–26 September 2017.
Seperti yang terpotret di wilayah Syisyah, pemondokan Sektor 6, Daker Mekkah. Pukul 03.50 waktu Arab Saudi, jamaah haji dengan mudah mendapatkan Bus Shalawat.
Mereka tinggal berdiri di depan hotel menunggu datangnya Bus Shalawat. Tidak lama kemudian, bus nomor tujuh jurusan Syisyah - Syib Amir melintas siap mengantar jamaah salat subuh di Masjidil Haram.
Pemandangan seperti ini rutin terlihat, terutama menjelang waktu salat. Jamaah bersiap di depan hotelnya menunggu bis hijau yang datang untuk mengantarnya.
Jeda waktu kedatangan antarbus relatif tidak terlalu lama, sehingga mereka tidak perlu menunggu lama. Perjalanan dari Syisyah menuju Terminal Syib Amir kurang lebih 12–15 menit. Sampai di Syib Amir, jamaah bergegas menuju Masjidil Haram yang berjarak kurang lebih 300 meter.
Syib Amir adalah satu dari tiga terminal Bus Shalawat yang digunakan jamaah haji Indonesia. Dua lainnya adalah Terminal Bab Ali dan Jiyad.
Ditemui sepulang dari salat subuh berjamaah di Masjidil Haram, Rabu (16/8/2017), Rini mengaku puas dengan layanan Bus Shalawat. “Bagus. Kalau kami mau ke Haram naik Bus 7. Layanannya juga 24 jam, bagus dan memuaskan,” puji jamaah yang tergabung dalam Kloter 26 Embarkasi Solo (SOC 26) itu.
Rini tiba di Makkah sejak Minggu (13/8/2017). Sejak saat itu, dia selalu menggunakan Bus Shalawat setiap kali akan ke Masjidil Haram. Akses dari hotel ke bus, menurut dia, juga mudah karena kendaraan bercat hijau itu selalu berhenti di depan hotelnya.
Hal sama disampaikan Sukirwan. Jamaah Kloter 9 Embarkasi Surabaya (SUB 09) tersebut mengaku senang dengan layanan Bus Shalawat. Selain kondisi busnya bagus, Sukirwan yang sudah seminggu di Mekkah ini merasa supir-supir busnya juga sabar. “Pelayanan baik. Supirnya sabar,” ujarnya didampingi istri sepulang salat subuh berjamaah di Masjidil Haram.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan Bus Shalawat bagi jamaah haji Indonesia yang jarak hotel ke Masjidil Haram lebih dari 1,5 kilometer. Bus ini beroperasi 6–27 Agustus 2017. Jelang puncak haji, layanan bus akan dihentikan dan beroperasi kembali pada 5–26 September 2017.
(pur)