Polisi Akan Periksa Novel Baswedan di KBRI Singapura

Senin, 14 Agustus 2017 - 08:37 WIB
Polisi Akan Periksa Novel Baswedan di KBRI Singapura
Polisi Akan Periksa Novel Baswedan di KBRI Singapura
A A A
JAKARTA - Hari ini, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan akan diperiksa oleh polisi terkait kasus penyiraman air keras kepada dirinya yang hingga kini belum juga terungkap.

Rencananya pemeriksaan tidak dilakukan di rumah sakit tempat novel dirawat melainkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.

Dalam pemeriksaan tersebut, Polri diagendakan akan mengklarifikasi pernyataan Novel di salah satu media asing soal dugaan keterlibatan jenderal polisi di balik kasus penyiraman air keras itu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pada dasarnya Novel sudah berulangkali menyampaikan informasi kepada pihak Polri terkait teror yang menimpanya meskipun tidak dalam bentuk formal lewat berita acara pemeriksaan (BAP).

"Sehingga janggal bila polisi menyatakan keterlambatan kasus ini karena Novel tidak bersedia di-BAP. Kita dan Novel melihat masalah BAP formal dijadikan alat menjustifikasi seolah Novel yang menyebabkan kasus ini menjadi lambat," kata Dahnil kepada Okezone, Senin (14/8/2017).

Dahnil menuturkan, Novel siap di-BAP kapan saja oleh aparat kepolisian dan menyampaikan keterangan yang terkait langsung dengan penyerangan terhadap dirinya pada pemeriksaan hari ini.

"Selebihnya saya kira Novel Baswedan akan menyampaikan banyak hal kepada pihak tim independen yang kita minta dibentuk oleh presiden," ucap dia.

"Sejak awal pesimisme muncul ketika kasus ini lama dan muncul indikasi keganjilan-keganjilan," tutur Dahnil.

Sekadar diketahui, Novel akan diperiksa polisi hari ini dengan didampingi Ketua KPK Agus Rahardjo. Pemeriksaan itu dilakukan di KBRI Singapura.

Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai Salat Subuh. Mata Novel pun rusak sehingga harus dirawat di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017. Novel diperiksa hari ini karena Kamis 17 Agustus dia akan menjalani operasi besar pada mata kirinya.

Hingga lebih dari 100 hari pelaku penyiram Novel belum ditemukan meski polisi sudah memeriksa banyak saksi, membuat sketsa terduga pelaku hingga menahan sejumlah orang yang kemudian dilepaskan lagi.

Sketsa pelaku yang ditunjukkan Kapolri seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin 31 Juli menunjukkan pelaku adalah pria dengan ciri-ciri tinggi 167-170 cm, berkulit agak hitam, rambut keriting dan badan cukup ramping.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8003 seconds (0.1#10.140)