Waspadai Virus MERS, Jamaah Haji Diimbau Jauhi Unta
A
A
A
MADINAH - Jamaah haji Indonesia diminta tetap mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).
Dikutip dari Arab News, Sabtu (12/8/2017), seorang pria Arab Saudi berusia 58 tahun dan pria ekspatriat pria berusia 50 tahun wafat akibat sindrom pernapasan di Timur Tengah.
“Kami (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji/PPIH) tetap waspada dengan Mers-CoV. Benar ada dua orang yang meninggal karena virus ini. Satu warga Arab Saudi dan satu lagi ekspatriat. Lokasi keduanya berada di luar kota haji, tepatnya di sebelah utara Saudi,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka kepada tim Media Center Haji (MCH) melalui pesan WhatsApp di Madinah, Sabtu (12/8/2017).
Selain kasus kematian dengan dugaan virus tersebut, ada dua kasus lagi yang menimpa dua wanita ekspatriat berusia 38 dan 42 tahun di Provinsi Al Jouf.
“Kota tempat korban Mers-CoV adalah Hail dan Khamis Mushayt,” sebutnya seraya mengatakan informasi didapat dari laporan Tim Kesehatan Haji Indonesia di Mekkah, yaitu Kabid Kesehatan dr Etik dan Kepala Seksi Kesehatan dr Melzan.
Tim kesehatan haji melalui Tim Promotif preventif (TPP) telah melakukan penyuluhan kepada jamaah haji agar berhati-hati.
“Selalu mencuci tangan dan jangan mendekati unta karena unta diduga sebagai medium penularan Mers-CoV. Kami sarankan agar jamaah haji jangan berfoto dengan unta. Jamaah juga diharapkan mengunduh aplikasi haji sehat yang bisa diunduh melalui PlayStore. Di sini banyak penyuluhan-penyuluhan untuk jamaah haji Idonesia,” imbau Eka.
Selain itu, Eka mengatakan, jamaah diharapkan mengenakan masker sebagai upaya mencegah penularan. Pencegahan sendiri dilakukan dengan melibatkan 30 Tim Promosi Preventif yang selalu menekankan kepada jamaah haji agar selalu hidup bersih dan sehat.
“Saya sendiri belum dapat konfimasi dari tim kami. Hanya melihat di berita,” ujarnya.
Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Edi Supriyatna juga mengatakan, tim kesehatan akan bekerja keras memberikan pemahaman kepada jamaah haji agar terhindar dari penyakit berbahaya.
“Kami telah memiliki TPP dan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk melakukan pertolongan gawat darurat dan pengendalian faktor risiko dari semua penyakit yang yang ada di Arab Saudi. Jadi bukan hanya untuk penyakit Mers-CoV saja,” paparnya.
Dia mengatakan, dalam materi penyuluhan yang disampaikan kepada jamaah adalah jamaah diminta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan dan tidak perlu, termasuk berkunjung ke peternakan.
Dikutip dari Arab News, Sabtu (12/8/2017), seorang pria Arab Saudi berusia 58 tahun dan pria ekspatriat pria berusia 50 tahun wafat akibat sindrom pernapasan di Timur Tengah.
“Kami (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji/PPIH) tetap waspada dengan Mers-CoV. Benar ada dua orang yang meninggal karena virus ini. Satu warga Arab Saudi dan satu lagi ekspatriat. Lokasi keduanya berada di luar kota haji, tepatnya di sebelah utara Saudi,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka kepada tim Media Center Haji (MCH) melalui pesan WhatsApp di Madinah, Sabtu (12/8/2017).
Selain kasus kematian dengan dugaan virus tersebut, ada dua kasus lagi yang menimpa dua wanita ekspatriat berusia 38 dan 42 tahun di Provinsi Al Jouf.
“Kota tempat korban Mers-CoV adalah Hail dan Khamis Mushayt,” sebutnya seraya mengatakan informasi didapat dari laporan Tim Kesehatan Haji Indonesia di Mekkah, yaitu Kabid Kesehatan dr Etik dan Kepala Seksi Kesehatan dr Melzan.
Tim kesehatan haji melalui Tim Promotif preventif (TPP) telah melakukan penyuluhan kepada jamaah haji agar berhati-hati.
“Selalu mencuci tangan dan jangan mendekati unta karena unta diduga sebagai medium penularan Mers-CoV. Kami sarankan agar jamaah haji jangan berfoto dengan unta. Jamaah juga diharapkan mengunduh aplikasi haji sehat yang bisa diunduh melalui PlayStore. Di sini banyak penyuluhan-penyuluhan untuk jamaah haji Idonesia,” imbau Eka.
Selain itu, Eka mengatakan, jamaah diharapkan mengenakan masker sebagai upaya mencegah penularan. Pencegahan sendiri dilakukan dengan melibatkan 30 Tim Promosi Preventif yang selalu menekankan kepada jamaah haji agar selalu hidup bersih dan sehat.
“Saya sendiri belum dapat konfimasi dari tim kami. Hanya melihat di berita,” ujarnya.
Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Edi Supriyatna juga mengatakan, tim kesehatan akan bekerja keras memberikan pemahaman kepada jamaah haji agar terhindar dari penyakit berbahaya.
“Kami telah memiliki TPP dan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk melakukan pertolongan gawat darurat dan pengendalian faktor risiko dari semua penyakit yang yang ada di Arab Saudi. Jadi bukan hanya untuk penyakit Mers-CoV saja,” paparnya.
Dia mengatakan, dalam materi penyuluhan yang disampaikan kepada jamaah adalah jamaah diminta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan dan tidak perlu, termasuk berkunjung ke peternakan.
(dam)