Respons Wakil Ketua KPK Soal Kematian Saksi Kunci Kasus E-KTP di AS

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 06:24 WIB
Respons Wakil Ketua...
Respons Wakil Ketua KPK Soal Kematian Saksi Kunci Kasus E-KTP di AS
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Thony Saut Situmorang mengaku, dirinya belum membaca sertifikat atau surat keterangan apapun tentang kematian Johanes Marliem di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Hanya saja, Saut mengaku sudah membaca sumber berita AS. Dalam berita tersebut ada yang belum tegas menyebut nama Marliem yang meninggal.

"Ada juga (yang sudah) sebut nama yang bersangkutan (Marliem)," ujar Saut kepada Koran SINDO, Jumat (11/8/2017).

Mantan staf ahli kepala BIN ini membeberkan, memang benar ada banyak kerja sama KPK dengan ‎aparat penegak hukum di luar negeri. Kerja sama tersebut tidak hanya dengan The Federal Bureau of Investigation (FBI).

"Tidak hanya e-KTP saja ‎dan itu sudah lama. Yang bersangkutan (Marliem) dengan media baru-baru ini bilang ada banyak simpan data," tuturnya.

"Saya belum baca atau dengar seperti apa data yang dimaksud oleh yang bersangkutan. (Saya belum mengetahui) relevan apa tidak dengan kasus yang lagi kita tangani (e-KTP). Mudah-mudahan saja relevan," imbuhnya.

(Baca juga: Johannes Marliem dan Perannya dalam Kasus E-KTP)


Sebelumnya, KPK mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Los Angeles Police Department (LAPD) dan FBI. Kerja sama itu menyikapi kasus kematian Johannes Marliem, salah satu saksi kunci kasus dugaan korupsi ‎proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di AS.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi Johannes Marliem meninggal di Los Angeles, AS. Hanya saja kapan dan dari mana informasi tersebut diterima tidak bisa disampaikan Febri.

Menurut dia, informasi tersebut bersifat sangat rahasia. Kematian Marliem dikatakannya sedang ditangani penegak hukum di sana beserta penyebab kematiannya.

"Tadi saya dapat informasi bahwa benar yang bersangkutan atau Johannes Marliem itu sudah meninggal dunia. Tapi kami belum dapat informasi lebih rinci, karena peristiwanya terjadi Amerika ya. Tentu terkait itu (kerja sama dengan penegak hukum di AS-red) untuk saat ini belum. Nanti akan kita pertimbangkan," ujar Febri di Gedung KPK, Jakarta.
(maf)
Berita Terkait
Antrian E KTP Ricuh
Antrian E KTP Ricuh
Meraup Rezeki Lewat...
Meraup Rezeki Lewat Jasa Reparasi KTP
Praswad Nugraha: Paulus...
Praswad Nugraha: Paulus Tannos Ditangkap KPK Singapura jadi Peringatan bagi Para Buron
Ricuh Pengurusan E-KTP
Ricuh Pengurusan E-KTP
KPK Panggil Tannos terkait...
KPK Panggil Tannos terkait Kasus Korupsi E-KTP
Pembuatan KTP Elektronik...
Pembuatan KTP Elektronik di Rumah Bagi Warga Berkebutuhan Khusus
Berita Terkini
Mantan Ketum Iwakum...
Mantan Ketum Iwakum Andi Saputra Dilantik sebagai Hakim Ad Hoc Tipikor
1 jam yang lalu
KPK Tetapkan Tiga Tersangka...
KPK Tetapkan Tiga Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dinas PU Mempawah
1 jam yang lalu
Bertemu Dubes India,...
Bertemu Dubes India, Prabowo Belasungkawa Atas Serangan Terorisme di Kashmir
2 jam yang lalu
KPK Sita 65 Bidang Tanah...
KPK Sita 65 Bidang Tanah Terkait Kasus Dugaan Korupsi Jalan Tol Trans Sumatera
2 jam yang lalu
Iperindo Optimistis...
Iperindo Optimistis Industri Galangan Kapal Nasional Mampu Hadapi Banyak Tantangan
4 jam yang lalu
Sahroni Desak Polisi...
Sahroni Desak Polisi Tuntaskan Kasus Rektor UP yang Dicopot karena Bela Korban Pelecehan
5 jam yang lalu
Infografis
Wakil Ketua DPR RI Azis...
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Ditangkap KPK di Rumah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved