Berpotensi Memecah Belah, Idrus Minta Politisi Lebih Selektif Membuat Pernyataan
A
A
A
JAKARTA - Pidato Ketua Fraksi Partai Nasdem Victor Bungtilu Laiskodat di acara deklarasi calon bupati Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 1 Agustus 2017, terus menuai kecaman.
Bahkan, Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule dan Wakil Sekjen DPP PAN Surya Iman Wahyudi sudah melaporkan Victor ke Bareskrim Polri terkait tudingan yang menyebut partai Gerindra,PAN,PKS,dan Demokrat sebagai partai pendukung negara khilafah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham meminta kepada siapapun harus betul-betul secara selektif dalam membuat suatu pernyataan. Karena, lanjut dia, masyarakat selalu memantau setiap pernyataan siapapun.
"Oleh karena itu, saya berharap sesama teman-teman kita harus satu dalam keharmonisan, kita harus selalu ada bagaimana kalau ada perbedaan ya kita cari persamaan," ungkapnya. Lalu, menyelesaikan suatu permasalahan dengan kekeluargaan.
(Baca juga: Picu Kemarahan 4 Parpol, Saran Sekjen Golkar Sikapi Pidato Victor Laiskodat )
Karena, kata Idrus, tak lama lagi memasuki tahun politik. Sehingga, Idrus menambahkan, perlu pengendalian diri dan berbicara untuk kepentingan rakyat. "Bicara hati-hati, kalau ada apa-apa dituntut disaat yang‎ sama kita harus berhati-hati," paparnya.
Dalam pidatonya, Victor menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin membuat negara ini berbentuk khilafah. Celakanya, kata Victor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat partai itu dikatakan Victor mendukung ekstremis tumbuh di NTT.
Dia juga menyebut, pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Victor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus salat. Hal itu terungkap dari video penggalan pidato Viktor di NTT yang tersebar di media sosial (medsos).
Bahkan, Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule dan Wakil Sekjen DPP PAN Surya Iman Wahyudi sudah melaporkan Victor ke Bareskrim Polri terkait tudingan yang menyebut partai Gerindra,PAN,PKS,dan Demokrat sebagai partai pendukung negara khilafah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham meminta kepada siapapun harus betul-betul secara selektif dalam membuat suatu pernyataan. Karena, lanjut dia, masyarakat selalu memantau setiap pernyataan siapapun.
"Oleh karena itu, saya berharap sesama teman-teman kita harus satu dalam keharmonisan, kita harus selalu ada bagaimana kalau ada perbedaan ya kita cari persamaan," ungkapnya. Lalu, menyelesaikan suatu permasalahan dengan kekeluargaan.
(Baca juga: Picu Kemarahan 4 Parpol, Saran Sekjen Golkar Sikapi Pidato Victor Laiskodat )
Karena, kata Idrus, tak lama lagi memasuki tahun politik. Sehingga, Idrus menambahkan, perlu pengendalian diri dan berbicara untuk kepentingan rakyat. "Bicara hati-hati, kalau ada apa-apa dituntut disaat yang‎ sama kita harus berhati-hati," paparnya.
Dalam pidatonya, Victor menyebut Partai Gerindra, Demokrat, PAN, PKS mendukung kelompok yang ingin membuat negara ini berbentuk khilafah. Celakanya, kata Victor, partai-partai pendukung khilafah ada juga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Keempat partai itu dikatakan Victor mendukung ekstremis tumbuh di NTT.
Dia juga menyebut, pada situasi nasional, keempat partai ini mendukung kaum intoleran. Victor juga menyebut di negara khilafah tidak boleh ada perbedaan, semua orang harus salat. Hal itu terungkap dari video penggalan pidato Viktor di NTT yang tersebar di media sosial (medsos).
(pur)