Pendidikan Medsos Jadi PR Terbesar Pemerintah

JAKARTA - Media sosial (medsos) tidak hanya membuat dunia menjadi ramai, mudah dan semakin dekat, juga menimbulkan ketakutan dan adu domba. Medsos telah masuk ke seluruh sel kehidupan manusia, termasuk dunia politik.

Ahli komunikasi politik dari Universitas Paramadina Dr. Hendri Satrio mengatakan, keberadaan medsos sekarang bukan sekadar untuk hobi atau berkomunikasi, tapi sudah menjadi wahana melakukan propaganda penyebaran paham kekerasan dan terorisme. Atas dasar itu dibutuhkan kedewasan bagi para pemilik akun medsos tidak menggunakannya sebagai wadah pesan negatif

"Apalagi untuk menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya," ujar Hendri, dalam siaran pers yang diterima SINDOnews dari BNPT, Kamis (3/8/2017).

Dia berharap keberadaan medsos seharusnya bisa menjadi perekat persaudaraan dan kebangsaan. Menurutnya persoalan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi pemerintah. (Baca: Kemenkominfo Beberkan Temuan Komunikasi Teroris di Aplikasi Telegram)

"Pendidikan publik terkait medsos harus terus-menerus dilakukan dengan cara-cara pengguna medsos. Salah satu gaya dan ciri khas medsos yang kuat adalah personal dan pribadi," ucapnya.