KKHI Rawat 11 Jamaah, Tak Ada yang Sakit karena Cuaca
A
A
A
MADINAH - Cuaca di Madinah, Arab Saudi masih panas ekstrem. Kadang panas dengan suhu di atas 45 celsius, kadang di bawah 40 celsius. Sesekali ada badai debu. Beruntung jamaah haji Indonesia sampai hari ini belum ada yang sakit akibat suhu ekstrem.
Merujuk data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Madinah, sejak kedatangan jemaah dari Tanah Air ke Madinah pada Jumat 28 Juli 2017 hingga Rabu (2/8/2017), ada 11 jamaah dirawat di klinik.
“Sakit bawaan dari dalam negeri. Ada yang sakit jantung, saluran napas, dan kencing manis," ujar Kasi KKHI Daker Madinah, Edy Supriyatna, Rabu (2/8/2017).
Pihak KKHI telah siap menangani pasien sakit sebelum keberangkatan jamaah dari Indonesia ke Tanah Suci. Untuk menangani kesehatan jamaah, mereka dibekali 54 bed dan peralatan memadai di klinik. Lalu dokter umum dan spesialis yang selalu siaga.
Terkait cuaca ekstrem di Madinah, Tim KKHI yang bertugas di sektor (pemondokan) telah melakukan sosialisasi sejak awal. Para jamaah diharapkan banyak minum air putih, memakai masker, atau membawa peralatan pendukung agar terhindar dari paparan sinar matahari.
Hingga hari ini, 30.000 jamaah haji Indonesia telah tiba di Madinah dan menempati hotel di sekitar Masjid Nabawi. Satu jamaah atas nama Umi Nadiroh Yunus Husen meninggal, Senin (31/7/2017). Dia diagnosis sakit serangan jantung saat akan salat di Madinah, bukan karena cuaca ekstrem di Madinah.
Gelombang keberangkatan jamaah dari Tanah Air dan kedatangan di Madinah terus berlangsung hingga saat ini. Para jamaah menempati hotel di sekitar Masjid Nabawi. Hotel terjauh terletak pada jarak 1,2 kilometer dari Masjid Nabawi. Khusus jamaah yang menempati berada pada jarak 600 meter ke atas, mendapatkan fasilitas bus jemputan di waktu salat.
Merujuk data Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Madinah, sejak kedatangan jemaah dari Tanah Air ke Madinah pada Jumat 28 Juli 2017 hingga Rabu (2/8/2017), ada 11 jamaah dirawat di klinik.
“Sakit bawaan dari dalam negeri. Ada yang sakit jantung, saluran napas, dan kencing manis," ujar Kasi KKHI Daker Madinah, Edy Supriyatna, Rabu (2/8/2017).
Pihak KKHI telah siap menangani pasien sakit sebelum keberangkatan jamaah dari Indonesia ke Tanah Suci. Untuk menangani kesehatan jamaah, mereka dibekali 54 bed dan peralatan memadai di klinik. Lalu dokter umum dan spesialis yang selalu siaga.
Terkait cuaca ekstrem di Madinah, Tim KKHI yang bertugas di sektor (pemondokan) telah melakukan sosialisasi sejak awal. Para jamaah diharapkan banyak minum air putih, memakai masker, atau membawa peralatan pendukung agar terhindar dari paparan sinar matahari.
Hingga hari ini, 30.000 jamaah haji Indonesia telah tiba di Madinah dan menempati hotel di sekitar Masjid Nabawi. Satu jamaah atas nama Umi Nadiroh Yunus Husen meninggal, Senin (31/7/2017). Dia diagnosis sakit serangan jantung saat akan salat di Madinah, bukan karena cuaca ekstrem di Madinah.
Gelombang keberangkatan jamaah dari Tanah Air dan kedatangan di Madinah terus berlangsung hingga saat ini. Para jamaah menempati hotel di sekitar Masjid Nabawi. Hotel terjauh terletak pada jarak 1,2 kilometer dari Masjid Nabawi. Khusus jamaah yang menempati berada pada jarak 600 meter ke atas, mendapatkan fasilitas bus jemputan di waktu salat.
(kri)