Waspada, Flakka Sudah Masuk Indonesia

Jum'at, 21 Juli 2017 - 21:03 WIB
Waspada, Flakka Sudah...
Waspada, Flakka Sudah Masuk Indonesia
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso menyebut narkotik jenis baru flakka sudah masuk Indonesia.

Narkotika jenis baru ini sudah diidentifikasi keberadaannya oleh BNN beberapa waktu lalu. “Laboratorium BNN menemukan narkotika jenis baru Flakka sudah ada di Indonesia,” ungkap Budi Waseso usai menghadiri acara Pembekalan dan Pengukuhan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (21/7/2017).

Menurut dia, BNN saat ini sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengatisipasi jika ada yang menyalahgunakan dan mengedarkan narkoba jenis baru ini.

Langkah koordinasi ini dikatakannya penting agar pelaku penyelahgunaannya bisa diambil langkah hukum mengingat narkoba ini merupakan jenis baru.

Seperti diketahui, flakka ini lebih berbahaya disbanding kokain. Efek penggunaan narkoba ini pengguna akan menjadi “zombie”. Flakka saat ini banyak beredar di Amerika Serikat.

Pengguna narkoba ini akan terpicu andrenalin-nya secara ekstrem dan memiliki efek yang lebih lama dibanding narkoba jenis lain. Pengguna flakka ini berperilaku seperti zombie, narkoba ini akan menyerang otak dan mampu menimbulkan kerusakan otak.

Di bagian lain, Budi Waseso mengatakan, tertangkapnya penyeludupan sabu satu ton beberapa waktu lalu menjadi bukti Indonesia menjadi pangsa besar narkoba.

“Jujur saja satu ton itu bukan apa apa dibanding (narkoba) yang masuk. Dari BNN sudah mendeteksi itu dan sudah mendapatkan informasi itu jauh hari tentang beberapa kasus, namun keterbatasan kekuatan kita dan teknologi beberapa kali kita gagal,” ucapnya.

Budi juga menyebut potensi narkoba yang masuk ke Indonesia sangat besar karena wilayah negeri ini sangat luas. “Negara kita kepulauan, banyak pelanbuhan 'tikus'. Jumlahnya sangat besar. Termasuk flakka yang tiba-tiba sudah ada di Indonesia karena begitu luasnya wilayah kita yang tidak bisa kita atasi,” katanya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6452 seconds (0.1#10.140)