Penetapan Tersangka Setya Novanto Tak Ubah Sikap Politik Golkar
A
A
A
JAKARTA - Penetapan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tidak mengubah sikap Partai Golkar.
Partai berlambang pohon beringin itu menegaskan tetap mendukung Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan Golkar konsisten berada di barisan koalisi pemerintah dan tetap mendukung program pemerintah, termasuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
"Kami konsisten bekerja sama untuk mendukung kebijakan pemerintah. Termasuk Perppu yang dikeluarkan soal Ormas," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (18/7/2017).
Idrus mengatakan, status tersangka yang disandang Novanto tidak akan memengaruhi dukungan Golkar kepada pemerintah. Sikap politik tersebut, kata Idrus, sesuai dengan mandat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali, 2016 lalu.
"Kami memberikan dukungan tanpa syarat kepada Jokowi-JK," ucap Idrus.
Tidak cukup sampai di situ, Idrus menyatakan Golkar juga masih teguh mendukung Jokowi sebagai calon Presiden di Pemilu 2019. Keputusan politik tersebut seperti diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar 2016 lalu.
"Keputusan Rapimnas tidak berubah," tegas Idrus.
Partai berlambang pohon beringin itu menegaskan tetap mendukung Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan Golkar konsisten berada di barisan koalisi pemerintah dan tetap mendukung program pemerintah, termasuk Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
"Kami konsisten bekerja sama untuk mendukung kebijakan pemerintah. Termasuk Perppu yang dikeluarkan soal Ormas," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (18/7/2017).
Idrus mengatakan, status tersangka yang disandang Novanto tidak akan memengaruhi dukungan Golkar kepada pemerintah. Sikap politik tersebut, kata Idrus, sesuai dengan mandat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Bali, 2016 lalu.
"Kami memberikan dukungan tanpa syarat kepada Jokowi-JK," ucap Idrus.
Tidak cukup sampai di situ, Idrus menyatakan Golkar juga masih teguh mendukung Jokowi sebagai calon Presiden di Pemilu 2019. Keputusan politik tersebut seperti diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar 2016 lalu.
"Keputusan Rapimnas tidak berubah," tegas Idrus.
(dam)