IPW Desak Polri Bentuk Tim Khusus Ungkap Kasus Novel Baswedan

Jum'at, 16 Juni 2017 - 09:04 WIB
IPW Desak Polri Bentuk...
IPW Desak Polri Bentuk Tim Khusus Ungkap Kasus Novel Baswedan
A A A
JAKARTA - Sudah hampir tiga bulan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih belum ada titik terang.

Pengakuan Novel Baswedan bahwa ada keterlibatan seorang perwira tinggi kepolisian yang menjadi otak dari penyerangan itu harus segera diungkap oleh jajaran Korps Bhayangkara tersebut.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pihaknya menuntut segera dibentuk tim khusus untuk membongkar kasus ini agar segera terkuak.

Menurutnya, publik sudah tak bisa lagi berharap pada Polda Metro Jaya untuk menuntaskan kasus tesebut. Karena hingga kini tidak ada progres yang berarti dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan.

"IPW mendesak segera dibentuk tim khusus untuk membongkar kasus ini agar terang benderang," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/6/2017).

Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya menilai celotehan Novel ihwal adanya Jenderal polisi yang terlibat dalam kasusnya harus menjadi bahan untuk kepolisian untuk cepat mengungkap pelaku aksi teror tersebut.

"IPW menilai pengakuan Novel sekaligus menjadi babak baru dalam k teror penyiraman air keras kepda penyidik KPK tsb. Untuk itu kasus ini perlu dituntaskan agar tudingan Novel ini tidak menjadi spekulasi dan bola liar," imbuhnya.

(Baca juga: Novel Curiga Ada Jenderal Polisi Terlibat Teror, Ini Tanggapan Polri)

Menurutnya, omongan Novel yang mengindikasikan ada keterlibatan jenderal polisi tak dapat dianggap sebagai bualan belaka. Pasalnya, sambung dia, bukan rahasia lagi di mana Novel menjadi musuh dari polisi yang membenci langkahnya dalam memberantas korupsi di Tanah Air.

"Pertama, selama ini publik tahu persis oknum polisi tertentu dan Novel bermusuhan. Kedua, publik melihat bahwa selama ini Polda Metro Jaya tak kunjung mampu mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Dari kedua kasus ini seolah bisa menjadi pembenaran terhadap tudingannya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di bagian wajah hingga menyebabkan kerusakan pada matanya. Dia pun harus menjalani perawatan di Singapura dan hingga kini masih dalam perawatan intensif.

Sementara kasusnya ditangani Polda Metro Jaya dan Mabes Polri pun ikut turun tangan guna mengungkap kasus tersebut menyusul adanya desakan KPK untuk segera mengungkap kasus yang sudah berjalan dua bulan itu.

Belakangan Novel dalam wawancara media TIME menyebut teror yang dialaminya melibatkan petinggi kepolisian. Terkait hal itu, kepolisian menyatakan belum membaca pemberitaan tersebut dan meminta Novel untuk menuangkan informasi yang dimilikinya dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6539 seconds (0.1#10.140)