Jamaah Haji Diingatkan Serangan Heat Stroke karena Cuaca Panas

Rabu, 14 Juni 2017 - 15:15 WIB
Jamaah Haji Diingatkan Serangan Heat Stroke karena Cuaca Panas
Jamaah Haji Diingatkan Serangan Heat Stroke karena Cuaca Panas
A A A
JAKARTA - Kepala Pusat Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Eka Yusuf Singka mengingatkan, jamaah haji Indonesia atas sejumlah potensi penyakit yang bisa menyerang di selama menjalani prosesi haji, terlebih di Arab Saudi memasuki musim panas.

"Salah satunya adalah heat stroke, penyakit ini disebabkan iklim panas yang sangat menyengat," kata Eka Yusuf kepada petugas haji 2017 saat memberikan pembekalan di Asrama Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2017).

Sekadar informasi, musim haji 2015 ada pada musim pancaroba sehingga masih ada hujan bahkan hujan es. Lalu di 2016 mulai memasuki musim panas tapi masih ada hujan. Namun untuk tahun ini musim haji benar-benar sudah memasuki iklim panas.

Dia menceritakan, pada haji 1978 pernah ada jamaah sedang mengobrol dengannya tiba-tiba jatuh. Ternyata sang jamaah terkena serangan heat stroke akibat cuaca yang sangat panas. "Karena itu jamaah haji diminta benar-benar menjaga kondisinya," ucapnya.

Selain heat stroke, jamaah haji juga perlu mengantisipasi sejumlah penyakit lainnya. Salah satunya meningitis yang wajib diantisipasi dengan vaksin. Dia menambahkan, penyakit ini berpotensi menyerang jamaah haji asal Indonesia lantaran didominasi usia 60 tahun ke atas.

Lebih lanjut Eka mengatakan, jumlah kloter yang bertambah signifikan tidak diikuti dengan penambahan petugas yang ideal. Oleh sebab itu, Kemenkes melakukan sejumlah strategi agar tetap dapat melayani kesehatan jamaah haji.

(Baca juga: Musim Haji 2017, Kemenag Mulai Fokus Persiapan Dalam Negeri)

Guna tetap menjamin perlindungan kesehatan jamaah, pihaknya memberlakukan mobilisasi petugas sesuai dengan pergerakan jamaah. "Kesehatan di bandara akan diatasi oleh tenaga kesehatan Daker Madinah dan Jeddah. Kami tak lagi membuat pos, tapi kesehatan jamaah tetap terpantau," kata Eka.

Disebutkan, untuk Daker Madinah ada 84 tenaga kesehatan dan Daker Mekkah sebanyak 152 orang. Tenaga kesehatan akan terserap ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dengan layanan 16 komponen, di antaranya UGD, rawat inap, ambulans, dan lainnya.

Kegiatan lain yang ikut dihapus adalah pantauan katering secara reguler. Hal ini disebabkan jumlah katering yang semakin banyak sementara jumlah petugas tak ideal. "Kita antisipasi dengan memantau secara random," tandas Eka.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5935 seconds (0.1#10.140)