HT: Ekonomi Pro-Rakyat Akan Naikkan Kelas Sosial Menengah

Jum'at, 02 Juni 2017 - 21:52 WIB
HT: Ekonomi Pro-Rakyat Akan Naikkan Kelas Sosial Menengah
HT: Ekonomi Pro-Rakyat Akan Naikkan Kelas Sosial Menengah
A A A
BLITAR - Tumbuhnya pengusaha baru di daerah diyakini mampu menaikkan derajat ekonomi kelas sosial menengah dan bawah. Menjamurnya pengusaha baru akan meluaskan lapangan pekerjaan.

Menurut Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, banyaknya pengusaha baru menjadi solusi kemakmuran adil dan merata. Kemakmuran yang hingga kini masih sebatas cita-cita.

"Kesejahteraan akan tercipta bila jumlah pemberi kerja lebih banyak dari pencari kerja," ujar HT di depan ratusan santriwati Pondok Pesantren Bustanul Muta'alimat Al Blitary, Kota Blitar, Kamis (1/6/2017).

Panggung bertema "Silaturahmi, Berbagi Pengalaman Kewirausahaan" menyambut kehadiran rombongan HT yang tiba di ponpes pukul 19.30 WIB.

Ratusan santriwati setingkat SLTP dan SLTA telah menunggu di lokasi. Berdiri sejak tahun 1957 Ponpes Bustanul Muta'alimat khusus putri memiliki 285 santriwati mukim atau bertempat tinggal.

Jumlah santriwati non mukim mencapai ribuan. Diantara rombongan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu tampak Sekjen Perindo Ahmad Rofik.

Terlihat juga Ketua Perindo Jawa Timur Moh Mirdasy, Ketua DPP Perindo Bidang Pemilih Pemula, Pemuda dan Olahraga Anna Luthfie serta Ketua Perindo Kota dan Kabupaten Blitar.

Usai berjabat tangan, bertukar kabar sembari melempar senyuman, HT duduk bersebelahan dengan KH Ahfaz Zein, pengasuh ponpes. Suasana gayeng dan akrab.

Di depan santriwati HT mengatakan pemerintah hendaknya menerapkan sistem ekonomi pro rakyat. Bukan sistem kapitalisme yang hanya mensejahterakan segelintir orang.

Dia mencontohkan 514 wilayah kabupaten/kota di Indonesia dengan pertumbuhan penduduk 5 juta jiwa setiap 2-3 tahunya. Kapitalisme membuat mayoritas daerah tidak tergarap baik. Membuat kesejahteraan milik segelintir orang.

Karenanya, HT optimistis ekonomi pro rakyat dengan indikator banyaknya pengusaha baru akan mampu mengantarkan rakyat pada situasi kesejahteraan adil dan merata. "Lagipula 2/3 kekuatan APBN kita hanya bersumber dari pembayar pajak, "terangnya.

Dalam kesempatan itu HT banyak berbagi cerita kesuksesan, termasuk perjalanan hidup orang tuanya. Ahmad Tanoesoedibjo, ayah HT merupakan pendiri Masjid Cheng HO Surabaya, penasehat sekaligus yang dituakan di organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jawa Timur.

HT berkisah bagaimana memulai karir dari nol hingga dinobatkan sebagai salah satu pengusaha terkaya di usia 41 tahun. Berkali kali dia menegaskan usia, latar belakang dan masa lalu bukan penentu kesuksesan.

Menurut dia perjuangan dan kerja keras sebagai penentunya. "Selain itu juga harus juga memiliki visi yang jelas, "pungkasnya. Sebelum meninggalkan lokasi ponpes, KH Ahfaz Zein mendoakan HT secara khusus dengan diamini ratusan santriwati.

Ketua Yayasan Bustanul Muta'alimat Al Blitary Wahidul Anam menyampaikan terima kasih kepada HT. Silaturahmi HT diharapkan bisa membawa manfaat bagi masyarkat Blitar, khususnya santriwati.

"Semoga silaturahmi Pak HT bisa membawa manfaat bagi kita semua," tuturnya.

Dari Blitar rombongan HT langsung bertolak ke Kota Kediri. Selain bertemu dengan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, sesuai jadwal HT akan memberikan kuliah di Universitas Islam Kediri.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5239 seconds (0.1#10.140)