Cak Imin: Penanaman Nilai-nilai Pancasila Harus Lebih Digencarkan
A
A
A
JAKARTA - Semestinya di era modern seperti ini penanaman nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sedianya penanaman nilai Pancasila tidak lagi dilakukan hanya dengan cara-cara tekstual atau monolog, tetapi justru dengan dialog.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni di Graha Gus Dur kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, secara praktis penanaman dilakukan melalui kesenian dan budaya. "Karena seni sebagai karya, mampu menyentuh bukan hanya pikiran tapi juga hati," ujar Cak Imin.
Cak Imin melanjutkan, jika melalui seni dan kebudayaan, yang dibutuhkan dalam upaya penanaman nilai-nilai pancasila adalah kreativitas. "Dalam dunia yang serba digital, mobile, dan virtual ini, hanya butuh lebih banyak kreativitas dan kemauan kuat membumikan Pancasila," kata dia.
Oleh karena itu, Cak Imin meminta, para seniman lebih terlibat dengan membuat syair, lagu, novel dan film yang mengandung nilai-nilai refleksi persatuan, persaudaraan dan penghargaan atas perbedaan sebagaimana menjadi nilai-nilai dari Pancasila.
"Biarkan anak-anak muda menontonnya, membacanya, dan menyanyikannya untuk dinikmati sendiri atau bersama-sama," ucap dia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni di Graha Gus Dur kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin itu, secara praktis penanaman dilakukan melalui kesenian dan budaya. "Karena seni sebagai karya, mampu menyentuh bukan hanya pikiran tapi juga hati," ujar Cak Imin.
Cak Imin melanjutkan, jika melalui seni dan kebudayaan, yang dibutuhkan dalam upaya penanaman nilai-nilai pancasila adalah kreativitas. "Dalam dunia yang serba digital, mobile, dan virtual ini, hanya butuh lebih banyak kreativitas dan kemauan kuat membumikan Pancasila," kata dia.
Oleh karena itu, Cak Imin meminta, para seniman lebih terlibat dengan membuat syair, lagu, novel dan film yang mengandung nilai-nilai refleksi persatuan, persaudaraan dan penghargaan atas perbedaan sebagaimana menjadi nilai-nilai dari Pancasila.
"Biarkan anak-anak muda menontonnya, membacanya, dan menyanyikannya untuk dinikmati sendiri atau bersama-sama," ucap dia.
(kri)