Polisi Gunakan Metode Ini untuk Ungkap Kasus Teror Novel Baswedan
A
A
A
JAKARTA - Kasus yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Polda Metro Jaya mengaku menggunakan dua teori dalam kasus kekerasan terhadap Novel.
Sebelumnya, diketahui Novel Baswedan mendapat kekerasan berupa penyiraman air keras berjenis H2SO4 pada 11 April 2017 lalu. Peristiwa tersebut terjadi saat Novel baru saja selesai menjalankan Salat Subuh berjamaah. Hingga saat ini Novel Baswedan masih dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Singapura.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono menjelaskan, pihaknya tengah melakukan berbagai macam upaya untuk mengungkap kasus ini.
"Untuk kasus Pak Novel itu ada namanya metode deduktif dan induktif. Induktif, itu harus dilihat mulai dari TKP itu, kan kita lihat apakah ada barang bukti yang ditemukan, apa saja kira-kira?," terang Argo saat dikonfirmasi, Rabu (17/5/2017).
Selain itu Argo mengaku akan menyelidiki lebih dalam dari barang bukti yang didapatkan penyidik Polda Metro Jaya yang menangani kasus tersebut.
"Seperti satu mug, mug itu dari mana? Kita cari dulu, mug yang ada sisa cairan misalnya, ada membekas di baju, nanti kita cari itu di situ deduktif," Jelas Argo.
Dengan demikian, hingga saat ini pihak penyidik Polda Metro Jaya tetap konsisten akan mengungkap kasus kekerasan yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Sebelumnya, diketahui Novel Baswedan mendapat kekerasan berupa penyiraman air keras berjenis H2SO4 pada 11 April 2017 lalu. Peristiwa tersebut terjadi saat Novel baru saja selesai menjalankan Salat Subuh berjamaah. Hingga saat ini Novel Baswedan masih dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Singapura.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono menjelaskan, pihaknya tengah melakukan berbagai macam upaya untuk mengungkap kasus ini.
"Untuk kasus Pak Novel itu ada namanya metode deduktif dan induktif. Induktif, itu harus dilihat mulai dari TKP itu, kan kita lihat apakah ada barang bukti yang ditemukan, apa saja kira-kira?," terang Argo saat dikonfirmasi, Rabu (17/5/2017).
Selain itu Argo mengaku akan menyelidiki lebih dalam dari barang bukti yang didapatkan penyidik Polda Metro Jaya yang menangani kasus tersebut.
"Seperti satu mug, mug itu dari mana? Kita cari dulu, mug yang ada sisa cairan misalnya, ada membekas di baju, nanti kita cari itu di situ deduktif," Jelas Argo.
Dengan demikian, hingga saat ini pihak penyidik Polda Metro Jaya tetap konsisten akan mengungkap kasus kekerasan yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
(maf)