Bangun Generasi Berkarakter Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya membangun generasi yang berkarakter dan berbudi luhur. Salah satunya melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sekarang ini gencar disosialisasikan dan dilaksanakan dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia.
GNRM dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa, termasuk Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai Integritas, etos kerja dan gotong royong. GNRM bertujuan untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila.
"Perempuan adalah tiang negara, jika perempuannya baik maka baiklah negaranya, jika perempuannya rusak, maka hancurlah negaranya," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam siaran persnya, Jumat (5/5/2017).
Menurutnya proses membangun budaya bangsa yang bermartabat dan berkarakter luhur sangat membutuhkan peran kaum perempuan. Maka itu dia menegaskan kembali peran penting dan strategis kaum perempuan dalam membangun peradaban sebuah bangsa yang maju dan luhur.
"Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika ibu mempersiapkan mereka dengan baik, maka ibu telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat,” tegasnya. (Baca: Fatayat NU Dorong Kaum Perempuan Indonesia Maknai Kemerdekaan)
Pernyataan ini juga disampaikan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat NU tahun 2017, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rakernas Fatayat NU merupakan momentum silaturahmi sekaligus forum yang bermanfaat, khususnya bagi Fatayat NU dan umumnya bagi bangsa Indonesia dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia
GNRM dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa, termasuk Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai Integritas, etos kerja dan gotong royong. GNRM bertujuan untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila.
"Perempuan adalah tiang negara, jika perempuannya baik maka baiklah negaranya, jika perempuannya rusak, maka hancurlah negaranya," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dalam siaran persnya, Jumat (5/5/2017).
Menurutnya proses membangun budaya bangsa yang bermartabat dan berkarakter luhur sangat membutuhkan peran kaum perempuan. Maka itu dia menegaskan kembali peran penting dan strategis kaum perempuan dalam membangun peradaban sebuah bangsa yang maju dan luhur.
"Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika ibu mempersiapkan mereka dengan baik, maka ibu telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat,” tegasnya. (Baca: Fatayat NU Dorong Kaum Perempuan Indonesia Maknai Kemerdekaan)
Pernyataan ini juga disampaikan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat NU tahun 2017, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rakernas Fatayat NU merupakan momentum silaturahmi sekaligus forum yang bermanfaat, khususnya bagi Fatayat NU dan umumnya bagi bangsa Indonesia dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia
(kur)