Penembak Rumah Jazuli Sengaja Ingin Menebar Teror

Kamis, 04 Mei 2017 - 14:35 WIB
Penembak Rumah Jazuli...
Penembak Rumah Jazuli Sengaja Ingin Menebar Teror
A A A
JAKARTA - Penembakan di rumah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten diduga sengaja ingin menebar teror.

Penembakan dilakukan melalui jarak jauh, dan mengenai bagian atas jendela kamar anak Jazuli yang nomor dua, Abdul Robinabi. Saat itu kamar sedang kosong. (Baca Juga: Rumah Ketua Fraksi PKS Ditembak Orang Tak Dikenal )

Kamar itu sudah tidak ditempati Abdul Robinabi, tapi ditinggali keponakan Jazuli yang saat ini kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat.

"Jendela yang ditembak itu kamar anak Jazuli yang nomor dua," kata Wito, petugas kepolisian dari sektor Ciputat, di lokasi kejadian, Kamis (4/5/2017).

Dia menjelaskan, keponakan Jazuli itu saat ini berkuliah di UIN Ciputat dan dikenal dengan nama Saripudin. Saat kejadian, Saripudin sedang tidak ada di kamar.

"Kalau dilihat dari jarak penembakan itu, diduga penembakan ini sengaja ingin menebar teror. Sebab tidak ada bagian lain rumah lain yang rusak," ungkapnya.

Di bagian dalam kamar, Wito mengaku, terdapat sejumlah kerusakan pada dinding. Kerusakan itu terdapat di beberapa bagian, diduga terkena serpihan proyektil.

Namun berita ini ditulis, pihak kepolisian masih belum menemukan proyektil yang dimaksud. Tim Pulabfor Mabes Polri yang diterjunkan ke lokasi masih olah TKP.

"Tidak ada. Kami masih belum bisa menemukan proyektil. Di dalam kamar juga sudah dilakukan pemeriksaan, tetapi masih belum ditemukan," ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di rumah Jazuli, tampak sejumlah polisi masih terus bekerja. Sedang pintu gerbang rumah Jazuli ditutup rapat.

Gunawan, salah seorang wartawan elektronik mengatakan, tadi pagi dirinya masih diperbolehkan mengambil gambar di dalam rumah Jazuli.

Menjelang siang, wartawan yang berada di dalam rumah diusir keluar, karena dianggap mengganggu proses olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

"Kami tadi pagi masih boleh masuk ke dalam rumah. Tetapi menjelang siang sudah tidak boleh masuk lagi. Karena harus steril semuanya," ucapnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8949 seconds (0.1#10.140)