Riset Perguruan Tinggi untuk Jawab Masalah Kekinian

Kamis, 13 April 2017 - 21:24 WIB
Riset Perguruan Tinggi untuk Jawab Masalah Kekinian
Riset Perguruan Tinggi untuk Jawab Masalah Kekinian
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus berjuang mendorong daya saing negara dalam kancah internasional. Semangat tersebut dituangkan dalam berbagai skema kebijakan, antara lain hilirisasi riset perguruan tinggi yang menjadi strategi mencapai percepatan daya saing.

Laporan Indeks Daya Saing World Economic Forum 2016-2017 mencatat penurunan daya saing Indonesia. Sebelumnya Indonesia berada pada peringkat ke-37, tahun ini merosot ke peringkat ke-41 dari 138 negara.

Kendati pengembangan sektor keuangan dinilai cukup baik, yakni naik tujuh peringkat. Secara keseluruhan, skor Indonesia, yakni 5,42 poin.

"Hilirisasi riset perguruan tinggi sejatinya bukanlah sesuatu yang baru. Sejak dahulu sudah sepatutnya perguruan tinggi menyumbangkan riset bagi kepentingan industri," kata Rektor Universitas Mercu Buana, Arissetyanto Nugroho dalam sambutan Wisuda Sarjana ke XXXIX dan Wisuda Pascasarjana ke XXVI tahun 2016/2017, Kamis (13/4/2017).

Menurut dia, riset perguruan tinggi selama ini cenderung berjalan sendiri. Tanpa melihat lebih jauh tentang kebutuhan riset bagi dunia industri. Alhasil, kata dia, tidak sedikit riset perguruan tinggi yang berakhir hanya untuk diskusi dan seminar.

"Riset pada hakikatnya mencapai efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Untuk menjawab persoalan kekinian," ungkapnya.

Menurut dia, arah kebijakan itu pun diterjemahkan dalam skala hasil riset yang diterbitkan Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Riset Dikti).

Dengan meningkatkan angka kesiapan teknologi ke level 9, yakni level inovasi yang siap diproduksi oleh industri.Pada semester genap tahun akademik 2016/2017 ini, Dosen UMB membukukan HAKI dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia dalam jenis Ciptaan.

Mereka adalah Dr AA Anwar Prabu MMSi, Prof Dr Ing Mudrik Alaydrus, Hadi Pranoto MT, Abdul Mutalib Bin Leman dan Darwin Sebayang serta Anis Cherid, SE, MTI.

Dalam kesempatan ini, UMB mendapatkan beasiswa dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) kepada Shirley Anugerah Hayati, S Kom untuk program master di Carnegie Mellon University, Pittsburgh, USA.

Sedangkan dana beasiswa juga diberikan dari berbagai lembaga, antara lain Yayasan Supersemar, Beasiswa Bidik Misi DIKTI, beasiswa pendidikan peningkatan prestasi akademik, beasiswa YBJ, beasiswa anak karyawan, beasiswa prestasi, beasiswa Bidik Misi UMB, beasiswa untuk mahasiswa baru, periode beasiswa bantuan biaya pendidikan, dan beasiswa 4 tahun kuliah. Total penerima 971 mahasiswa.

Pada semester genap Tahun Akademik 2016/2017 ini, Universitas Mercu Buana memiliki dua program diploma dan peminatan manajemen MICE, 16 program sarjana, enam program magister, satu program studi profesi, dua kelas program Internasional pada Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Ilmu Komputer, ditambah satu program doktor manajemen.

Pada hari ini, Universitas Mercu Buana mewisuda 1.262 orang wisudawan yang terdiri dari 88 Magister, 1.171 Sarjana, dan 3 Diploma.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4517 seconds (0.1#10.140)