Dukung Novel dan KPK, Jurnalis Antikorupsi Gelar Doa Bersama

Kamis, 13 April 2017 - 02:20 WIB
Dukung Novel dan KPK,...
Dukung Novel dan KPK, Jurnalis Antikorupsi Gelar Doa Bersama
A A A
JAKARTA - Ratusan jurnalis dari berbagai media massa yang biasa melakukan peliputan di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar doa bersama dan aksi damai, Rabu, 12 April 2017 malam tadi.

‎Doa bersama dan aksi damai yang berlangsung di pelataran utama depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta sebagai bentuk dukungan terhadap penyidik senior KPK sekaligus Ketua WP KPK Novel Baswedan yang sedang menjalani perawatan di Singapura. Aksi ini juga bermula dari peristiwa penyerangan terhadap Novel dengan penyiraman air keras ke wajah Novel sepulang shalat subuh di masjid dekat rumahnya, Selasa 11 April 2017 lalu.

Akibat penyerangan dan teror tersebut, mata kiri Novel tidak bisa melihat lagi. Acara ini turut dihadiri sejumlah pegawai KPK di antaranya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah dan jajaran Biro Humas, Sekretaris Jenderal Wadah Pegawai (Sekjen WP) KPK Aulia Postiera‎, dan Penasihat WP KPK Nanang Farid Syam.

Selama hampir satu jam, selain diisi dengan doa juga disertai dengan orasi dan pembacaan puisi berjudul "Perang Melawan Korupsi". Para jurnalis bersama pegawai KPK membentuk lingkaran yang di tengahnya terdapat lilin-lilin menyala berbentuk lingkaran.

Para peserta juga membawa sejumlah karton dengan sejumlah tulisan. Di antaranya tertulis "Usut tuntas Pelaku dan Dalang Peneror Novel", "Untuk KPK Kami Ada", "Terus Berdoa, Keluarga Tabah", "Lekas Sembuh Bang Novel", "KPK Usut Tuntas Kasus e-KTP, Reklamasi, dll", "Pimpinan KPK Terus Lindungi Seluruh Pegawai KPK", "Presiden Ke mana? Negara Harus Hadir", dan "KPK Ojo Gentar Yo!". Para peserta juga menggenggam sejumlah foto Novel Baswedan.

Kuswandi selaku koordinator doa bersama dan aksi damai Jurnalis Antikorupsi mengatakan, acara ini diselenggarakan dengan persiapan yang cukup singkat. Doa bersama dan aksi damai ini sebagai bentuk dukungan dan doa kepada Novel untuk kesembuhan, bagi keluarga Novel untuk tabah, untuk keteguhan pimpinan KPK untuk terus menjaga seluruh pegawai KPK dan KPK tidak gentar menuntaskan kasus-kasus‎ yang sedang ditangani.

"Harapannya juga Polri bisa menangkap pelaku teror ke Bang Novel," ujar Kuswandi. Mario Pasaribu salah satu wartawan TV nasional menuturkan, penyerangan terhadap Novel harusnya menjadi penyemangat bagi seluruh jurnalis, pegawai, dan pimpinan KPK untuk terus menggelorakan pemberantasan korupsi.

Menurut Mario, akibat dari penyerangan tersebut keluarga Novel menjadi korban. Karena Novel yang dirawat di Singapura kemudian meninggalkan istri dan anaknya yang masih berusia kecil. Dia menilai, di KPK ada sentuhan tangan dari Novel baik dalam kapasitas besar maupun kecil. "Marilah kita jaga nyala api kecil sebagai semangat Novel agar tidak padam," tegas Mario dalam orasinya.

Nanang Farid Syam mengungkapkan, sesaat setelah Novel dibawa dan dirawat di RS Mitra Keluarga Pulogadung, Nanang membesuk Novel kepada Nanang, Novel menyampaikan agar api semangat para pegawai KPK tidak boleh padam.

Bahkan sebelum Novel diterbangkan dari Jakarta ke Singapura, Rabu 12 April 2017 menjelang siang, Novel membisikkan kalimat yang sama. Nanang juga berharap semua pihak mendoakan Novel agar cepat sembuh. "Para pegawai dan pimpinan KPK harus sadar bahwa para wartawan adalah garda terdepan yang mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK," tegas Nanang.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1022 seconds (0.1#10.140)