TNI AU Butuh Banyak Pesawat Angkut untuk Tol Udara

Minggu, 09 April 2017 - 17:56 WIB
TNI AU Butuh Banyak...
TNI AU Butuh Banyak Pesawat Angkut untuk Tol Udara
A A A
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menegaskan pembangunan tol udara dapat mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Untuk mewujudkan tol udara, rencana straregi (renstra) minimum essential force (MEF) II memprioritaskan pengadaan sejumlah pesawat angkut. (Baca Juga: TNI Dukung Tol Udara untuk Wujudkan RI Poros Maritim Dunia)

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadisenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menjelaskan, kebijakan pemerintah membangun poros maritim dunia harus didukung oleh TNI dan pihak terkait.

TNI AU dengan konsep dan rencana strategi (renstra) yang dimilikinya akan mendukung kebijakan itu dengan membuat tol udara.

"TNI AU akan membutuhkan pesawat-pesawat angkut dalam rangka tol udara. Jadi kebutuhan renstra dari 2015-2019 TNI AU direncanakan menerima pesawat-pesawat angkut berat, kemudian ada heli angkut yang multi untuk mendukung tol udara," ucap Jemi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017).

Dia menyebutkan untuk helikopter, TNI AU akan menerima lima unit, sedangkan untuk pesawat angkut berat jumlahnya sekitar empat unit.

Selain itu, pihaknya juga membutuhkan pesawat tanker multi role transport untuk memperpanjang jangkauan operasi pesawat tempur supaya sampai ke wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).

"Angkatan Udara menjaga 3/3 wilayah terdiri atas 2/3 laut dan 1/3 darat makanya dibutuhkan dukungan dari segenap rakyat, Komisi I DPR, dan pemerintah. Pesawat angkut yang nantinya diterima itu akan ditempatkan di Skuadron 8 dan 6. Tapi akan dikaji lagi," tutur Jemi.

Terkait rencana pembelian pesawat angkut A400, Jemi menjelaskan pengadaan pesawat itu merupakan milik BUMN. "BUMN berharap kalau jadi (beli) penerbang-penerbang dari kita (TNI AU). Ke depan kalau punya pesawat angkut berat tidak kesulitan dalam mengoperasikannya," ujarnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9079 seconds (0.1#10.140)