HT: Bangun Indonesia Harus Punya Visi
A
A
A
PALEMBANG - Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa, namun jika dibangun tanpa visi maka negara ini tidak akan maju.
"Membangun Indonesia harus memiliki visi. Bangun infrastruktur dari ujung ke ujung, tanpa membangun manusianya tidak akan maju," kata Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan kuliah umum di Universitas Indo Global Mandiri( UIGM ), di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/4/2017).
HT mengungkap dua penyebab Indonesia masih terus "berputar-putar" menjadi negara berkembang, yakni kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan antar daerah.
Kedua hal tersebut dikatakan HT harus diatasi agar Indonesia bisa "berlari" menjadi negara maju. “Bangun kesejahteraan masyarakat secara vertikal .Yang bawah naik ke menengah, menengah ke atas, dengan keperpihakan,” kata HT.
Dia menjelaskan harus ada perlakuan khusus agar ekonomi masyarakat bawah tumbuh, misalnya akses permodalan murah untuk usaha kecil, pelatihan dan proteksi. "Dengan begitu masyarakat akan maju," ujar HT.
Selain itu, kata JT, pembangunan harus merata di daerah-daerah. Saat ini pembangunan terkonsentrasi di tidak lebih dari 10 kota besar. Semantara kabupaten/kota lainya ketinggalan.
“Pambangunan harus horizontal merata di seluruh daerah, tidak bertumpu pada kota besar,” ujar HT.
Dengan begitu, kata dia, Indonesia akan memilki lebih banyak daerah yang menjadi penyangga perekonomian. Jika itu terwujud, sambung HT, Indonesia pun lebih cepat menjadi negara maju.
"Membangun Indonesia harus memiliki visi. Bangun infrastruktur dari ujung ke ujung, tanpa membangun manusianya tidak akan maju," kata Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo saat memberikan kuliah umum di Universitas Indo Global Mandiri( UIGM ), di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (5/4/2017).
HT mengungkap dua penyebab Indonesia masih terus "berputar-putar" menjadi negara berkembang, yakni kesenjangan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan antar daerah.
Kedua hal tersebut dikatakan HT harus diatasi agar Indonesia bisa "berlari" menjadi negara maju. “Bangun kesejahteraan masyarakat secara vertikal .Yang bawah naik ke menengah, menengah ke atas, dengan keperpihakan,” kata HT.
Dia menjelaskan harus ada perlakuan khusus agar ekonomi masyarakat bawah tumbuh, misalnya akses permodalan murah untuk usaha kecil, pelatihan dan proteksi. "Dengan begitu masyarakat akan maju," ujar HT.
Selain itu, kata JT, pembangunan harus merata di daerah-daerah. Saat ini pembangunan terkonsentrasi di tidak lebih dari 10 kota besar. Semantara kabupaten/kota lainya ketinggalan.
“Pambangunan harus horizontal merata di seluruh daerah, tidak bertumpu pada kota besar,” ujar HT.
Dengan begitu, kata dia, Indonesia akan memilki lebih banyak daerah yang menjadi penyangga perekonomian. Jika itu terwujud, sambung HT, Indonesia pun lebih cepat menjadi negara maju.
(dam)