Soal E-KTP, Ganjar Pernah Diingatkan Setnov Jangan Galak-galak
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dihadirkan sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dengan terdakwa Sugiharto dan Irman. Mantan anggota Komisi II DPR itu mengaku sempat diingatkan Setya Novanto agar tidak galak-galak soal proyek tersebut.
Soal Setnov sapaan akrab Setya Novanto meminta agar Ganjar tak galak dalam proyek e-KTP diungkapkan Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar seperti yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ganjar.
"Tiba-tiba itu, saya tiba di bandara, ketemu dan bersalaman, langsung Novanto bilang, jangan galak-galak. Saya bilang, oia sudah beres," ucap Ganjar dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Menanggapi keterangan Gubernur asal PDIP itu, Hakim John lantas menanyakan maksud 'jangan galak-galak' seperti yang disampaikan Setnov. Ganjar menduga, permintaan Setnov agar dirinya tak galak soal proyek itu disinyalir lantaran dirinya kritis terhadap proyek ambisius di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurut Ganjar, pengadaan e-KTP ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia, sehingga persiapan harus dilakukan dengan matang. Lalu mengenai keamanan data dari e-KTP tersebut, tambah Ganjar, apakah ada yang menjamin tak dibobol oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
"Iya, saat itu kita mau uji coba, kita kritisin. Apakah yakin tidak, karena akan digunakan seluruh Indonesia. Mungkin itu yang dianggap galak," pungkasnya.
Soal Setnov sapaan akrab Setya Novanto meminta agar Ganjar tak galak dalam proyek e-KTP diungkapkan Ketua Majelis Hakim John Halasan Butarbutar seperti yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Ganjar.
"Tiba-tiba itu, saya tiba di bandara, ketemu dan bersalaman, langsung Novanto bilang, jangan galak-galak. Saya bilang, oia sudah beres," ucap Ganjar dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Menanggapi keterangan Gubernur asal PDIP itu, Hakim John lantas menanyakan maksud 'jangan galak-galak' seperti yang disampaikan Setnov. Ganjar menduga, permintaan Setnov agar dirinya tak galak soal proyek itu disinyalir lantaran dirinya kritis terhadap proyek ambisius di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurut Ganjar, pengadaan e-KTP ini akan dilaksanakan di seluruh Indonesia, sehingga persiapan harus dilakukan dengan matang. Lalu mengenai keamanan data dari e-KTP tersebut, tambah Ganjar, apakah ada yang menjamin tak dibobol oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
"Iya, saat itu kita mau uji coba, kita kritisin. Apakah yakin tidak, karena akan digunakan seluruh Indonesia. Mungkin itu yang dianggap galak," pungkasnya.
(kri)