Semua Eleman Bangsa Harus Bersatu untuk Majukan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pemuda Indonesia dalam Trajektori Kebangsaan dan Kemajuan menggelar Rembug Kaum Muda Kebangsaan, di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri tokoh pemuda sekaligus Staf Khusus Kepala Staf Kepresiden, Dimas Oky Nugroho.
Menurut Dimas, pertemuan ini sangat baik untuk mendorong dan merawat semangat ke-Indonesiaan. "Tantangan kita sama yakni kesenjangan dan ketertinggalan dalam banyak hal," kata Dimas di lokasi acara, Rabu (29/3/2017).
"Butuh seluruh elemen untuk bangsa bekerja sama dalam iklim kemajemukan. Dibutuhkan kesadaran bahwa sebagai bangsa, niscaya mustahil kita maju jika tidak bersatu," imbuhnya.
Diakuinya, aspirasi bisa berbagai rupa, namun sejarah sebagai bangsa menunjukkan bahwa titik tengah sebagai konsensus bersama pada akhirnya dibutuhkan sebuah masyarakat majemuk sebagaimana Indonesia.
Pemerintah sendiri lanjut Dimas, sebagai bentuk komitmen penguatan demokrasi dan ruang partisipasi, membuka ruang publik setajam apapun perdebatannya. Dengan dinamika otokritik dan masukan, publik akan teredukasi dan aparat pemerintah menjadi lebih disiplin dalam melayani kesejahteraan umum.
"Namun harus disadari, terdapat pula kepentingan nasional, sosial ekonomi dan ketertiban sosial yang harus juga dipertimbangkan secara bersama seluruh elemen bangsa apalagi di era persaingan global seperti saat ini, bahwa yang dimenangkan adalah kepentingan bersama, kepentingan Indonesia," paparnya.
Dalam kegiatan ini hadir pula Kelompok Cipayung Plus, para Akademisi Muda, para Aktivis Muda yang bergerak dalam isu buruh, nelayan, tani, masyarakat adat, dan kelompok perempuan.
Selain itu hadir pula, Aminuddin Ma'ruf (Ketum PB PMII), Mulyadi P Tamsir (Ketum PB HMI), Chrisman Damanik (Ketum PP GMNI), Angelius Wake Kako (Ketua PP PMKRI), Kartika Nurokhman (Ketum PP KAMMI), Taufan P Korompot (Ketum DPP IMM), Putu Wiratnaya (Ketua PP KMHDI), Sugiartana (Ketua PP HIKMAHBUDHI), dan Sahat Martin Philip Sinurat (Ketum PP GMKI).
Menurut Dimas, pertemuan ini sangat baik untuk mendorong dan merawat semangat ke-Indonesiaan. "Tantangan kita sama yakni kesenjangan dan ketertinggalan dalam banyak hal," kata Dimas di lokasi acara, Rabu (29/3/2017).
"Butuh seluruh elemen untuk bangsa bekerja sama dalam iklim kemajemukan. Dibutuhkan kesadaran bahwa sebagai bangsa, niscaya mustahil kita maju jika tidak bersatu," imbuhnya.
Diakuinya, aspirasi bisa berbagai rupa, namun sejarah sebagai bangsa menunjukkan bahwa titik tengah sebagai konsensus bersama pada akhirnya dibutuhkan sebuah masyarakat majemuk sebagaimana Indonesia.
Pemerintah sendiri lanjut Dimas, sebagai bentuk komitmen penguatan demokrasi dan ruang partisipasi, membuka ruang publik setajam apapun perdebatannya. Dengan dinamika otokritik dan masukan, publik akan teredukasi dan aparat pemerintah menjadi lebih disiplin dalam melayani kesejahteraan umum.
"Namun harus disadari, terdapat pula kepentingan nasional, sosial ekonomi dan ketertiban sosial yang harus juga dipertimbangkan secara bersama seluruh elemen bangsa apalagi di era persaingan global seperti saat ini, bahwa yang dimenangkan adalah kepentingan bersama, kepentingan Indonesia," paparnya.
Dalam kegiatan ini hadir pula Kelompok Cipayung Plus, para Akademisi Muda, para Aktivis Muda yang bergerak dalam isu buruh, nelayan, tani, masyarakat adat, dan kelompok perempuan.
Selain itu hadir pula, Aminuddin Ma'ruf (Ketum PB PMII), Mulyadi P Tamsir (Ketum PB HMI), Chrisman Damanik (Ketum PP GMNI), Angelius Wake Kako (Ketua PP PMKRI), Kartika Nurokhman (Ketum PP KAMMI), Taufan P Korompot (Ketum DPP IMM), Putu Wiratnaya (Ketua PP KMHDI), Sugiartana (Ketua PP HIKMAHBUDHI), dan Sahat Martin Philip Sinurat (Ketum PP GMKI).
(maf)