Generasi Muda Diminta Teladani Sosok Buya Hamka
A
A
A
JAKARTA - Belajar dan meneladani sosok Abdul Malik bin Haji Karim Amrullah atau lebih dikenal Buya Hamka menjadi penting bagi kalangan generasi muda sekarang. Apalagi banyak paham dan pengaruh dari luar yang kini tengah merongrong kehidupan berbangsa dan bernegara di Bumi Nusantara, terutama paham radikal terorisme yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Atas dasar itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengajak seluruh anak bangsa untuk meneladani figur dan pemikiran Buya Hamka. Peneladanan ini kata dia penting untuk menghadapi gelombang globalisasi yang membuat turbulensi dalam dinamika kebangsaan.
"Salah satu persoalan kebangsaan hari ini adalah terorisme yang berakar dari krisisnya paham kebangsaan karena sangat penting seluruh komponen bangsa, terutama generasi untuk kembali belajar dari teladan guru kita, Buya Hamka tentang konsep kebangsaan yang sesuai dengan falsafah Indonesia," ujar Suhardi dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Senin (27/3/2017).
Menurutnya, banyak teladan yang bisa dipelajari dari sosok Buya Hamka. Dalam ajarannya, terang dia Buya Hamka selalu menekankan bahwa perbedaan itu adalah rahmat Tuhan dan Tuhan tidak pernah memaksakan hamba-Nya untuk sama. Dia menambahkan, Buya Hamka juga sangat menghargai perbedaan keyakinan setiap orang.
"Kelompok radikal terorisme selalu memaksakan ideologi mereka kepada orang lain, apakah tentang konsep jihad dan takfiri," terangnya. (Baca: Jokowi Lantik Komjen Suhardi Alius Jadi Kepala BNPT)
Pernyataan ini juga disampaikan Suhardi Alius dalam kesempatan acara seminar sehari bertajuk Refleksi Pemikiran Hamka dan Peletakkan Batu Pertama Masjid Ponpes Modern Prof. Dr. Hamka" di Padang, Sumatera Barat akhir pekan lalu.
Atas dasar itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengajak seluruh anak bangsa untuk meneladani figur dan pemikiran Buya Hamka. Peneladanan ini kata dia penting untuk menghadapi gelombang globalisasi yang membuat turbulensi dalam dinamika kebangsaan.
"Salah satu persoalan kebangsaan hari ini adalah terorisme yang berakar dari krisisnya paham kebangsaan karena sangat penting seluruh komponen bangsa, terutama generasi untuk kembali belajar dari teladan guru kita, Buya Hamka tentang konsep kebangsaan yang sesuai dengan falsafah Indonesia," ujar Suhardi dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Senin (27/3/2017).
Menurutnya, banyak teladan yang bisa dipelajari dari sosok Buya Hamka. Dalam ajarannya, terang dia Buya Hamka selalu menekankan bahwa perbedaan itu adalah rahmat Tuhan dan Tuhan tidak pernah memaksakan hamba-Nya untuk sama. Dia menambahkan, Buya Hamka juga sangat menghargai perbedaan keyakinan setiap orang.
"Kelompok radikal terorisme selalu memaksakan ideologi mereka kepada orang lain, apakah tentang konsep jihad dan takfiri," terangnya. (Baca: Jokowi Lantik Komjen Suhardi Alius Jadi Kepala BNPT)
Pernyataan ini juga disampaikan Suhardi Alius dalam kesempatan acara seminar sehari bertajuk Refleksi Pemikiran Hamka dan Peletakkan Batu Pertama Masjid Ponpes Modern Prof. Dr. Hamka" di Padang, Sumatera Barat akhir pekan lalu.
(kur)