Penyebaran Narkoba Berlangsung Massif di Pelajar SD dan SMP

Kamis, 16 Maret 2017 - 17:01 WIB
Penyebaran Narkoba Berlangsung Massif di Pelajar SD dan SMP
Penyebaran Narkoba Berlangsung Massif di Pelajar SD dan SMP
A A A
JAKARTA - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menyatakan, perang terhadap narkoba yang dibuktikannya dengan melakukan Sidak (Inspeksi mendadak) ke dua sekolah di Makassar, yakni di SMP Negeri 3 di Jalan Baji Gau, dan Yayasan Perguruan Nasional SD, SMP, SMA, SMK Nasional di Jalan Dr Ratulangi, Kamis, 16 Maret 2017.

Danny didampingi Kepala Dinas Pendidikan Makassar Ismunandar beserta jajaran, Kepala Inspektorat Zainal Ibrahim, dan Ketua Komisi A DPRD Makassar Wahab Tahir.

Rombongan Danny tiba pertama kali di SMP Negeri 3. Di sana, Danny mengumpulkan guru-guru dan memberikan arahan bahaya narkoba yang kini menyasar anak-anak usia sekolah dasar dan menengah.

Wali Kota berlatar akademisi itu juga melakukan pemeriksaan tas murid-murid SMP Negeri 3. Saat berada di Yayasan Perguruan Nasional, Danny melakukan hal serupa. Sidak pagi itu, tidak menemukan benda-benda mencurigakan dalam tas murid di kedua sekolah.

Aksi sidak dilakukan Danny menyusul penangkapan pengedar dan pengguna narkoba oleh Polrestabes Makassar. Dari sejumlah tersangka yang diamankan beberapa di antaranya murid SMP yang berperan sebagai pengedar.

"Penyebaran narkoba berlangsung secara massif di kalangan pelajar SD dan SMP. Intervensi di lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial menjadi konsen pemerintah saat ini," kata Danny dalam siaran pers, Kamis (16/3/2017).

Bentuk intervensi yang dilakukan Pemerintah kota (Pemkot) di lingkungan sekolah salah satunya dengan menggalakkan 18 Perintah Revolusi Pendidikan salah satu perintahnya semua sekolah harus bebas Napza (narkotika dan zat adiktif).

Selain itu, sekolah-sekolah di Makassar akan segera memberlakukan aturan menutup pintu gerbang sekolah saat proses belajar-mengajar berlangsung. Tamu yang berkunjung ke sekolah selama jam belajar berlangsung diwajibkan menitipkan KTP atau tanda pengenal lainnya.

Guru piket juga diwajibkan melakukan pemeriksaan tas milik siswanya di pintu gerbang sebelum mereka memasuki halaman sekolah untuk menghindari adanya benda mencurigakan semisal Napza, benda tajam, pornografi. Setiap minggu juga dilakukan sidak di kelas-kelas secara acak oleh guru sekolah.

"Kita harus mewaspadai ancaman peredaran narkoba, pornografi, dan tindak kekerasan yang menyasar anak-anak kita. Pemerintah tidak tinggal diam terhadap pengrusakan moral yang terjadi pada anak-anak," tegas Danny.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9480 seconds (0.1#10.140)