FPI Absen di Acara Silaturahim Kapolri dengan Ormas Islam
FPI Absen di Acara Silaturahim Kapolri dengan Ormas Islam
A
A
A
JAKARTA - Mabes Polri menggelar acara silaturahim dengan ormas Islam tahun 2017. Sebanyak 300 ormas Islam diundang dalam acara ini, termasuk Front Pembela Islam (FPI).
Namun, ormas pimpinan Rizieq Shihab itu absen di acara tersebut. "Setahu saya diundang," kata Boy di kompleks PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Berdasarkan absensi acara, sejumlah ormas Islam hadir memenuhi undangan. Di antaranya, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Fatayat NU, BPI, Gerakan Pemuda Islam Indonesia, Hidayatullah, Himpunan Pemuda Islam, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan MUI Pusat. Sementara itu, hingga acara usai perwakilan FPI tidak tampak hadir.
Boy menerangkan, silaturahim antara Polri dengan ormas Islam ini sengaja dilakukan untuk berbagi informasi terkait sejumlah masalah di tengah masyarakat. Perwakikan Polri, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan memberikan pemaparan dalam pertemuan ini.
"Kita bisa sharing bersama. Kerja sama jadi penting untuk menyamakan persepsi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat," kata Boy.
Namun, ormas pimpinan Rizieq Shihab itu absen di acara tersebut. "Setahu saya diundang," kata Boy di kompleks PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).
Berdasarkan absensi acara, sejumlah ormas Islam hadir memenuhi undangan. Di antaranya, Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Fatayat NU, BPI, Gerakan Pemuda Islam Indonesia, Hidayatullah, Himpunan Pemuda Islam, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan MUI Pusat. Sementara itu, hingga acara usai perwakilan FPI tidak tampak hadir.
Boy menerangkan, silaturahim antara Polri dengan ormas Islam ini sengaja dilakukan untuk berbagi informasi terkait sejumlah masalah di tengah masyarakat. Perwakikan Polri, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan memberikan pemaparan dalam pertemuan ini.
"Kita bisa sharing bersama. Kerja sama jadi penting untuk menyamakan persepsi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat," kata Boy.
(kri)
Explore More